Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Ekonomi Bisnis

Berani Tangkap Peluang dan Terus Belajar, Pria Lulusan SMP Ini Sukses Dirikan Perusahaan Mould Maker

, PT SSS merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bidang manufaktur yang berlokasi di Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Muhammad Olies
TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal
Sutarmin (52), pemilik PT Sinergi Solo Sejahtera (PT SSS), saat ditemui TribunJateng.com di pabrik miliknya, Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2024).] 

Baru pada 2011, Sutarmin menangkap peluang bisnis di bidang manufaktur, khususnya pembuatan mould, yang ditawarkan oleh adik iparnya.

Adik ipar Sutarmin lebih dulu berbisnis di bidang ini lewat perusahaannya di Cikarang, Kabupaten Bekasi, yakni PT Go-S Mitra Sejati.

"Saya belajarnya juga dari adik ipar. Pekerjaan juga awalnya dapat dari sana karena saya belum dikenal. Saya dulu di Solo sifatnya support atau subcon yang di Cikarang karena di sana banyak orderan," kata dia.

Menurut Sutarmin, praktik subkontraktor (subcon) seperti itu memang lazim di dunia manufaktur.

"Kami sendiri sekarang ini banyak pekerjaan, sampai penuh. Kalau dikerjakan sendiri mungkin tidak bisa. Deadline tidak bisa ditepati, tidak cukup waktu, kalau dikerjakan sendiri. Maka tetap kami subcon, kami cari teman yang bisa mengerjakan," jelas dia.

Menata Usaha dan Memperluas Jaringan bersama YDBA

k PT Sinergi Solo Sejahtera (PT SSS), be
Sutarmin (52), pemilik PT Sinergi Solo Sejahtera (PT SSS), berfoto di depan pajangan berbagai sertifikat pelatihan yang diadakan YDBA.]

Sutarmin mengatakan, dirinya kali pertama mengenal YDBA pada 2019. Ketika itu, YDBA Solo baru didirikan dan masih bernama Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Solo.

Dia langsung menangkap peluang dengan bergabung menjadi binaan Astra melalui YDBA.

"Saya tertarik gabung YDBA karena dulu belum banyak yang kenal. Berkat YDBA, pelaku usaha se-Solo Raya bisa saling mengenal dan membangun jejaring. Saya jadi tahu di Solo Raya ternyata juga banyak banget UMKM atau IKM yang bergerak di bidang yang sama dengan saya," kata Sutarmin.

Dikutip dari siaran pers yang dipublikasikan pada 14 April 2022, YDBA mendukung terbentuknya Komunitas Machining Solo Raya. Komunitas ini diprakarsai tujuh UMKM manufaktur binaan Astra melalui YDBA.

Terbentuknya jejaring ini, kata Sutarmin, memberikan manfaat besar bagi para UMKM manufaktur. Mereka jadi bisa saling berbagi pekerjaan. Hal ini menjadi solusi atas keterbatasan kapasitas produksi masing-masing.

"Tidak mungkin pekerjaan sedemikian banyak saya selesaikan sendiri. Saya tetap lempar ke teman-teman. Sebaliknya, saya juga sering dapat pekerjaan lemparan dari teman-teman," jelas dia.

Selain membentuk jejaring dengan pelaku usaha yang selevel, UMKM manufaktur di Solo Raya juga difasilitasi YDBA untuk membangun jejaring dengan perusahaan lebih besar lewat "Program Ayah Angkat"

Dalam hal ini, sembilan UMKM manufaktur di Solo Raya, termasuk PT SSS, diberi kesempatan untuk memasok produk ke PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (YPTI), perusahaan manufaktur binaan YDBA yang telah menjadi tier 1 Grup Astra.

Tak hanya itu, Sutarmin menambahkan, dirinya juga beberapa kali dipertemukan dengan perusahaan-perusahaan besar lain sebagai calon mitra.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved