Ekonomi Bisnis
Berani Tangkap Peluang dan Terus Belajar, Pria Lulusan SMP Ini Sukses Dirikan Perusahaan Mould Maker
, PT SSS merupakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bidang manufaktur yang berlokasi di Desa Selokaton, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Muhammad Olies
Dia mencatat, per September 2024 ada 94 UMKM aktif yang jadi binaan Astra melalui YDBA Solo.
Dari jumlah tersebut, 22 UMKM di antaranya bergerak di bidang manufaktur, 13 telah berstatus UMKM Mandiri, sementara 9 lainnya masih Pra Mandiri.
YDBA memang memiliki sistem levelling UMKM lewat program Asesmen Kemandirian UMKM. Hal ini untuk mengukur sejauh mana UMKM telah menerapkan manajemen yang baik untuk mengembangkan bisnis.
Terdapat tiga pilar yang menjadi kriteria penentuan level UMKM, yakni produksi, pemasaran, dan keuangan.
UMKM berstatus Pemula artinya masih perlu meningkatkan aspek Quality, Cost, dan Delivery (QCD). UMKM Madya sudah menunjukkan kemajuan manajemen, namun masih perlu meningkatkan kompetensi.
UMKM Pra Mandiri sudah cukup mandiri dalam menjalankan usaha, namun masih perlu melakukan Operational Exellence. Adapun UMKM Mandiri dianggap sudah mandiri dalam menjalankan usaha dan mampu bersaing di pasar.
“Peningkatan level itu bisa dicapai lewat empat program pembinaan kami untuk UMKM, yakni pelatihan, pendampingan, fasilitasi pasar, dan fasilitasi pembiayaan,” kata Dimas.
Tahapan-tahapan tersebut telah dijalani oleh PT SSS yang notabene sudah menjadi binaan sejak awal YDBA Solo berdiri.
"PT SSS kali pertama bergabung mendapat pelatihan basic mentality kewirausahaan serta pelatihan dan pendampingan 5R. Kami juga kenalkan dengan calon-calon customer serta kami fasilitasi untuk mendapat suntikan modal dari perbankan," jelas Dimas.
Menurut Dimas, PT SSS telah menunjukkan perkembangan signifikan.
Dulu, perusahaan ini hanya bertempat di bangunan rumah toko (ruko) yang relatif kecil. Tepatnya di Desa Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.
"Mesinnya juga baru sedikit, cuma tiga mesin CNC dan satu mesin cutting," kata dia.
Setelah diperkenalkan oleh YDBA dengan calon-calon customer, termasuk PT YPTI sebagai ayah angkat, PT SSS pun berani berekspansi dan meningkatkan kapasitas produksi.
Karena pekerjaan semakin banyak dan meniscayakan kebutuhan tempat produksi yang lebih luas, lanjut Dimas, Sutarmin sebagai pemilik PT SSS akhirnya berinvestasi membeli tanah dan membangun pabrik baru di Desa Selokaton.
Sejak 2021, PT SSS telah mendapat titel UMKM Mandiri dari YDBA. Hal ini merupakan buah konsistensi UMKM tersebut untuk terus belajar dan berkembang.
Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo menyebut, pihaknya terus berkomitmen dalam pembinaan UMKM di Indonesia.
“Hal itu dilakukan dengan pendampingan intens, sehingga mampu mendorong UMKM untuk naik kelas dan mandiri. YDBA mendorong UMKM untuk memiliki mentalitas baik dan mampu menciptakan nilai tambah dalam bisnisnya,” ujar dia dalam siaran pers YDBA, Minggu (21/7/2024).
Tahun ini, Astra melalui YDBA tengah melakukan pembinaan kepada 1.328 UMKM aktif. (mzk)
Pegadaian Perluas Keagenan dan Layanan Tabungan Emas Kerja Sama dengan Kadin Jateng |
![]() |
---|
Pedagang Sembako Pasar Bulu Semarang Curhat ke Mentan, Minta Penyaluran SPHP Tak Ribet |
![]() |
---|
Biaya Pendidikan Sebabkan Inflasi di Jateng pada Tahun Ajaran Baru |
![]() |
---|
Dampak Tarif 0 Persen Untuk Amerika, Pengusaha Siapkan Strategi Efisiensi |
![]() |
---|
Ratri Bintari Ekowati Raup Cuan dari Kain Perca yang Jadi Beragam Produk Bernilai Ekonomis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.