Berita Semarang
Warga Binaan Lapas Perempuan Bulu Semarang Unjuk Kebolehan Pada Ajang Bulu Model dan Bulu Idol
Penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) perempuan Bulu Semarang unjuk kebolehan pada ajang Bulu Model dan Bulu Idol, Senin (14/10/2024).
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -- Penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) perempuan Bulu Semarang unjuk kebolehan pada ajang Bulu Model dan Bulu Idol, Senin (14/10/2024).
Para penghuni lapas menunjukkan kemampuannya layaknya model melalui lomba peragaan busana dan menyanyi. Kegiatan itu Lapas Bulu Semarang menggandeng DPD Gerakan Masyarakat Anti Madat (Geram) Jateng.
Kalapas Bulu Semarang, Kristiana Hambawani mengatakan peserta mengikuti bulu model 14 orang dan bulu Idol 47 orang.
"Kami tidak membatasi peserta yang ikut. Semuanya boleh mengikuti,"
Menurutnya kegiatan itu meningkatkan kreativitas warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Bulu. Pada ajang Bulu Model, WBP memanfaatkan barang-barang bekas untuk busana yang dikenakan.
"Walaupun terbatas gerakannya, kami tidak membatasi kreativitasnya. Jadi fungsi pemidanaan penjara adalah membatasi ruang gerak, tetapi tidak kreativitas," jelas wanita akrab disapa Kris.
Kris tidak mengira warga binaannya memiliki kreativitas tinggi meski terbatas ruang geraknya. Para narapidana ini bisa menunjukkan kemampuan melalui ajang itu.
"Saya tidak mengira bekas bungkus roti bisa dijadikan busana. Mereka mempersiapkan tidak ada sebulan," tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPD Geram Jateng, Havid Sungkar mengatakan DPD Geram Jateng sering menjalin kolaborasi dengan Lapas Perempuan untuk melakukan penyuluhan. Kali ini Geram mengemas penyuluhan itu dalam bentuk pentas seni.
"Harapan saya dengan acara ini warga binaan setelah bebas dapat mengukir prestasi," tuturnya.
Menurutnya, para narapidana mengikuti ajang tersebut sangat kreatif. Dirinya ingin kreativitas para warga Binaan dapat terus dikembangkan.
"Mereka dapat mengembangkan prestasi melalui pentas seni. Sekarang sudah kami buktikan," imbuhnya.
Havid menuturkan ajang kreativitas baru pertama digelar di Lapas. Dirinya menggelar kegiatan itu secara spontan dengan mengajak pihak lapas.
"Acara ini spontanitas dan alhamdulilah bisa terselenggara," kata dia.
Ia mengatakan kegiatan itu merupakan upaya untuk pencegahan. Dirinya akan mengadakan kegiatan serupa untuk narapidana yang baru di lapas itu.
Politeknik Negeri Semarang dan FORHATI Jawa Tengah Kolaborasi Dukung UMKM Lewat Digital Marketing |
![]() |
---|
Anak Muda Bikin Hidup Pekojan Semarang di Malam Hari, Dari Jalan Sepi Jadi Street Coffee Skena |
![]() |
---|
Seminar Kepemimpinan dan Literasi 2025, Wali Kota Semarang Sampaikan Ini |
![]() |
---|
Workhsop Batik Motif Semarangan Warnai Perayaan Hari Batik Nasional di Harris Hotel |
![]() |
---|
Batik Jadi Daya Tarik Wisata, Pemkot Semarang Dorong Penguatan Ekosistem Batik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.