Berita Pati
Kebakaran TPA Plosojenar Pati, Momentum Pengingat untuk Perbaiki Pengelolaan Sampah Rumah Tangga?
Peristiwa kebakaran yang melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Plosojenar, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Peristiwa kebakaran yang melanda Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Plosojenar, Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, mestinya bisa menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk mengelola sampah secara lebih baik, dimulai dari lingkungan rumah tangga.
Untuk diketahui, TPA Plosojenar mengalami kebakaran pada Jumat (18/10/2024) siang.
Kasi Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Kabupaten Pati, Wahyu Widiatmoko, mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran.
"Kami mendapat laporan kejadian kebakaran pada pukul 13.10 WIB. Kami segera menerjunkan lima unit mobil Damkar dibantu mobil tangki BPBD, ada juga bantuan armada dari kalangan pengusaha dan relawan," ucap dia.
Menurut Wahyu, proses pemadaman berlangsung lama lantaran gunungan sampah berisi beberapa material yang mudah terbakar, terutama plastik.
Sementara, warga setempat, Suwarno, menduga kebakaran dipicu oleh ledakan korek api gas yang berada di dalam gunungan sampah.
"Kejadian kemungkinan dari ledakan korek api. Soalnya ketika operator alat berat sedang istirahat, api dari atas tiba-tiba besar dan para pemulung berlarian," ucap dia.
Di luar dari penyebab pasti kebakaran TPA Plosojenar Pati, kebakaran TPA masih menjadi masalah umum di Indonesia.
Berdasarkan laporan laman Katadata, yang bersumber dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sepanjang 2023 ada sebanyak 35 TPA di seluruh Indonesia yang mengalami kebakaran.
Kebakaran di TPA, selain menimbulkan polusi dan zat beracun yang membahayakan kesehatan masyarakat, ternyata juga punya risiko lain yang tak kalah fatal. Di antaranya mengganggu penerbangan.
Sebagai contoh, peristiwa kebakaran di TPA Rawa Kucing, Banten, pada 20 Oktober 2023 sempat mengganggu penerbangan karena TPA tersebut berdekatan dengan Bandara Soekarno Hatta.
Salah satu faktor penyebab TPA rentan terbakar adalah keberadaan gas metana yang ditimbulkan sampah organik, terutama sampah sisa makanan. Sampah-sampah yang berasal dari dapur-dapur dan meja-meja makan rumah tangga.
Sampah sisa makanan bisa menimbulkan gas metana yang jadi pemicu kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sampah sisa makanan masih mendominasi total timbulan sampah di Indonesia.
Menurut data dari laman SIPSN, dari total timbulan sampah sebesar 38,6 juta ton pada 2023, sebesar 39,77 persen di antaranya merupakan sampah sisa makanan. Jumlah tersebut bahkan jauh lebih besar dari sampah plastik yang berada di urutan kedua dengan persentase 19,23 persen.
Kabupaten Pati Pecah Rekor, Daerah Tercepat di Indonesia Pembentukan Kopdes Merah Putih |
![]() |
---|
Viral Aksi Pengeroyokan Remaja di Alun-Alun Pati, Para Pelaku Ditangkap di Sekolah Masing-Masing |
![]() |
---|
Motor Raib saat Mandi di Sumur Asem Kemis, Pelaku Ditangkap Usai Jual ke Orang Ketiga |
![]() |
---|
Ditutup 4 Bulan, Begini Wajah Baru Masjid Agung Pati Pakai Anggaran Rp 15 Miliar |
![]() |
---|
Hasil Otopsi Mayat Terikat Tali Tambang di Pati Ungkap Identitas dan Modus Pembunuhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.