Kota Semarang
Kota Semarang Berpotensi Turun Hujan Es Hingga Puting Beliung, Ini Kata BMKG
Potensi hujan es, puting beliung, hingga hujan lebat akan terjadi di Kota Semarang.
TRIBUNJATENG.COM - Potensi hujan es, puting beliung, hingga hujan lebat akan terjadi di Kota Semarang.
Hal itu diungkap Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang.
Peringatan ini disampaikan setelah fenomena serupa terjadi di Solo beberapa waktu lalu.
Baca juga: Pj Bupati Jepara Optimistis Jepara Raih Pokja PKP Award 2024
Baca juga: Jokowi Terima Kunjungan Menteri Dari UEA di Kediaman Solo
Baca juga: Semakin Kuat, Ormas Squad Nusantara Siap Kawal Yoyok-Joss Menang di Pilwakot Semarang 2024
"Potensi cuaca ekstrem seperti hujan es, puting beliung, hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang, masih berpotensi terutama di masa peralihan," kata Prakirawan Cuaca BMKG Ahmad Yani Semarang, Winda Ratri, kepada Kompas.com pada Rabu (23/10/2024).
BMKG memprediksi bahwa wilayah yang belum memasuki musim hujan, termasuk Kota Semarang dan sekitarnya, masih berpotensi mengalami hujan es.
"Fenomena hujan es bisa terjadi karena dipicu oleh adanya pola konvektivitas di atmosfer dalam skala lokal hingga regional yang signifikan," ungkap Winda.
Melindungi IKM, Membangun Industri Artikel Kompas.id Dia menjelaskan bahwa hujan es dapat terbentuk dari sistem awan konvektif jenis Cumulonimbus (Cb).
Awan Cumulonimbus yang tumbuh tinggi menandakan adanya kondisi udara yang labil dalam sistem awan tersebut.
"Sehingga dapat membentuk butiran es di awan dengan ukuran yang cukup besar," terangnya.
Winda menambahkan bahwa dalam awan Cumulonimbus terdapat tiga partikel, yaitu butir air, butir air super dingin, dan partikel es.
"Awan Cumulonimbus dapat terbentuk karena proses pergerakan massa udara naik dan turun yang sangat kuat (strong updraft dan downdraft)," ucapnya.
Strong updraft dapat membawa uap air naik hingga suhu udara menjadi sangat dingin, sehingga uap air membeku menjadi partikel es.
"Ketika awan sudah jenuh, partikel es yang ada di awan Cumulonimbus belum sepenuhnya mencair ketika mencapai permukaan tanah, sehingga terjadi hujan yang disertai butiran es," jelas Winda. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seperti di Solo, BMKG Peringatkan Hujan Es Berpotensi Turun di Kota Semarang"
Tinjau Rusunawa Karangroto, Wali Kota Janji Libatkan Banyak Dinas |
![]() |
---|
Angka Stunting di Kota Semarang Capai 2.112, Pemkot Buat Program Keluarga Cemara Untuk Menurunkan |
![]() |
---|
Hampir 40 Persen Warga Semarang Belum Bayar Pajak PBB, Ini Respons Pemkot |
![]() |
---|
Ini Penyebab Festival Layang-Layang Internasional di Kota Semarang Batal Digelar Bulan Agustus |
![]() |
---|
Penerimaan Pajak Kota Semarang Baru 50 Persen dari Target, Ini Sektor yang Akan Dikejar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.