Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pelecehan Seksual di Ponpes

Santriwati Alami Infeksi Kelamin Usai Diperkosa Pemilik Ponpes, 11 Santri Pria Juga Jadi Korban

Kisah pilu seorang santriwati mengalami infeksi di area kelamin setelah diperkosa oleh pimpinan pondok pesantren.

Editor: rival al manaf
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM - Kisah pilu seorang santriwati mengalami infeksi di area kelamin setelah diperkosa oleh pimpinan pondok pesantren.

Terungkap, ternyata pimpinan ponpes Sri Muslim Mardhatillah di Jambi berinisial AWD (28)  itu juga melakukan pelecehan seksual terhadap 11 santri laki-laki. 

Pondok pesantren ini diketahui berada di Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru, Jambi.

Baca juga: Bola Panas Kasus Pelecehan Seksual Dua Anak Yatim di Purworejo Diambil Alih Polda Jateng

Baca juga: Polda Jateng Tarik Kasus Pelecehan Seksual Kakak Adik di Purworejo, Bantah Polres Kerja Tak Becus

Terungkap ternyata pelaku telah melakukan aksinya sejak 2 tahun lalu.

"Pelaku merupakan pimpinan pondok pesantren, pelaku melakukan aksinya di pondok pesantren, untuk modusnya sampai melakukan 12 kali masih dilakukan penyelidikan," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jambi AKBP Imam Rachman, saat berada di Polda Jambi, Senin (28/10/2024).

Dari hasil penyelidikan, AWD melecehkan 12 santri terdiri dari 11 laki-laki dan satu perempuan.

"Korban di bawah umur, mulai dari umur 15-16 tahun," sebut Imam.

Kasus ini terbongkar usai korban menghubungi keluarga minta dijemput karena sakit pada 1 Mei 2024.

Awalnya korban mengalami demam tinggi dan dibawa orangtuanya berobat ke puskesmas.

Saat diperiksa, korban ternyata mengalami infeksi di bagian kelamin.

Korban akhirnya mengaku pada 23 April 2024 dirinya diperkosa oleh pimpinan pondok pesantren tersebut.

Wadirreskrimum AKBP Imam mengatakan, peristiwa keji itu telah diketahui orang tua korban ada awal bulan Mei 2024, namun orang tua korban baru melaporkan kejadian ini ke polisi beberapa hari lalu.

"Langsung tim kami dari Subdit Renakta melakukan penangkapan terhadap pelaku. Jadi kejadian di salah satu pondok pesantren dan korban salah satu siswi pondok pesantren," ujar Imam, Senin (28/10/2024) sore.

Setelah menangkap pelaku, akhirnya terungkap bahwa korban bukan hanya santriwati saja.

Namun, banyak santri yang menjadi korban. Modus pelaku Modus dilakukan pelaku untuk melancarkan nafsu bejatnya yaitu dengan meminta korban mengerjakan sesuatu, setelahnya pelaku melancarkan aksinya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved