Berita Pendidikan
Wapres Minta PPDB Zonasi Dihapus, Perhimpunan Guru Nilai Tergesa-gesa: Ssistem Pengganti Bagaiman?
Wapres Gibran Rakabumng Raka minta agar sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dihapus
Meski sudah mengundang kepala dinas pendidikan seluruh Indonesia, namun publik belum melihat bagaimana hasil rekomendasinya.
Sehingga, lanjut Satriwan, jangan sampai keputusan mendadak menghapus sistem PPDB zonasi ini berdampak kontraproduktif kepada siswa dan sistem pendidikan secara umum.
Mulai dari makin tingginya angka putus sekolah, menciptakan kastaisasi sekolah kembali, biaya pendidikan di sekolah swasta makin mahal, dan anak-anak dari keluarga miskin makin tertinggal jauh di belakang.
Satriwan mengungkapkan, yang dibutuhkan saat ini adalah evaluasi dan kajian mendalam mengenai sistem PPDB Zonasi.
Misalnya, jika dilanjutkan, perbaikannya di aspek apa saja.
"Jika dihapus, bagaimana sistem penggantinya bagaimana skema masuk sekolah negeri? Bagaimana dampak negatif terhadap pemenuhan hak-hak anak? Dampak terhadap sistem pendidikan nasional?," pungkas Satriwan. (Kompas.com)
| Unnes Beri Penghargaan bagi Dosen, Mahasiswa, dan Mitra Inovatif |
|
|---|
| Ris Polimarin dan Kemendiktisaintek Ubah Hasil Tangkapan Tak Laku Jadi Pakan Ikan Bernilai Tinggi |
|
|---|
| Waspada "Bom Waktu" Dendam Korban Perundungan di Sekolah: Begini Strategi Pencegahannya |
|
|---|
| Wamenkes Dorong Poltekkes Kemenkes Semarang Cetak Tenaga Kesehatan Siap Lapangan, Soroti Kasus MBG |
|
|---|
| Sosok Della Maulidya, Alumni Unissula Jadi Inspiring Mother 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20-SMA-Terbaik-di-Provinsi-Riau-Berdasarkan-Nilai-UTBK-Info-PPDB-2024.jpg)