Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Sambut Hari Jadi ke-275 Kabupaten Blora, Pemkab Gelar Jamasan Pusaka 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menggelar kegiatan jamasan pusaka, di Pendopo Kabupaten Blora, Kamis (5/12/2024).

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rival al manaf
Iqbal/Tribunjateng
Suasana jamasan pusaka di Pendopo Kabupaten Blora, Kamis (5/12/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menggelar kegiatan jamasan pusaka, di Pendopo Kabupaten Blora, Kamis (5/12/2024).

Saat prosesi jamasan pusaka tersebut, berbagai ritual dilakukan. Aroma semerbak dupa tercium di area jamasan. 

Air kembang, hingga air degan juga disiapkan untuk proses jamasan. Beberapa keris yang akan dijamas juga terlihat disusun rapi.

Baca juga: Bentrok dengan PT KRI, DPRD Blora Komitmen Bela 23 Warga Jurangjero

Baca juga: 23 Warga Jurangjero Jadi Tersangka Akibat Protes Pencemaran Lingkungan, Kades Mengadu ke DPRD Blora 

Sekretaris Dinporabudpar Blora, Mustakim, mengatakan kegiatan jamas pusaka ini sebagai rangkaian untuk menyambut Hari Jadi ke-275 Kabupaten Blora.

"Ya, jamasan pusaka ini dalam rangka menyambut peringatan Hari Jadi ke-275 Blora," katanya, kepada Tribunjateng.

Lebih lanjut, Mustakim menjelaskan selain jamas pusaka, nanti tengah malam dilanjutkan prosesi kirab pusaka.

"Nanti tengah malam, itu juga kita gelar kirab pusaka dengan rute mengelilingi pendopo kabupaten. Semoga kegiatan ini bisa berjalan dengan lancar, tidak ada halangan apa-apa," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Bapemperda DPRD Kabupaten Blora, Mochamad Muchlisin, mengapresiasi kegiatan jamasan pusaka tersebut.

"Saya sangat mengapresiasi ya, kegiatan jamasan yang merupakan rangkaian hari jadi kabupaten Blora yang ke-275," katanya.

Selain itu, pihaknya berharap agar jamasan pusaka bisa dimaknai lebih mendalam, tidak hanya sekadar diartikan sebagai mencuci benda-benda pusaka.

"Secara filosofis kan memang jamasan ini artinya mencuci benda-benda pusaka. Harapan saya jamasan itu bukan hanya diartikan sebagai mencuci pusaka saja,"

"Tetapi kalau bisa dimaknai untuk membersihkan hati dan pemikiran masyarakat Blora. Sehingga diri kita bisa membangun Blora dengan pemerintahan yang bersih, lebih baik, dan lebih tulus untuk masyarakat Kabupaten Blora," paparnya.(Iqs)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved