Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Pemkab Batang Siapkan Rp260 Juta untuk Bangun Pagar dan Cungkup Candi Tertua di Jateng

Disdikbud Kabupaten Batang merencanakan pembangunan cungkup dan pagar di sekitar candi Candi Batu Bata yang diklaim tertua di Jawa Tengah.

Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/DINA INDRIANI
Proses ekskavasi temuan Candi Batu Bata di perbatasan Desa Sidorejo dan Sawangan, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang. 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Pemkab Batang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan rencana pembangunan cungkup dan pagar di sekitar Candi Batu Bata yang diklaim tertua di Jawa Tengah, pada 2025. 

Kabid Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Batang, Camelia Dewi menyatakan, anggaran yang disiapkan untuk proyek ini mencapai Rp260 juta dari DED sekira Rp350 juta.

"Namun baru teranggarkan Rp260 juta untuk pemasangan pagar dan cungkup," ujar Camelia Dewi.

Baca juga: Himpaudi Gelar Workshop, 455 Guru PAUD Batang Antusias Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Baca juga: Batang Kembangkan Terumbu Karang Buatan untuk Pulihkan Ekosistem Laut

Pembangunan ini diharapkan dapat dimasukkan dalam APBD Kabupaten Batang Tahun 2025.

Camelia menambahkan bahwa pihaknya berharap anggaran dapat ditambah sesuai kebutuhan DED.

"Kami baru saja melakukan konsultasi mengenai desain cungkup."

"Disarankan agar kemiringannya lebih landai dengan keliling sekira 11 x 8 meter dan titik terluarnya akan ditambah 1,5 meter," jelasnya.

Camelia menegaskan bahwa penyelamatan situs candi tertua ini menjadi prioritas utama.

Namun, akses menuju situs yang berada di dalam Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) masih belum tersedia.

"Saat ini, fokus kami adalah penyelamatan situs terlebih dahulu," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) telah melakukan ekskavasi di candi yang diperkirakan sebagai yang tertua di Jawa Tengah. 

Candi ini terletak di Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing, dan pertama kali ditemukan pada 2022.

Ekskavasi yang dilakukan oleh BRIN melibatkan berbagai ahli dari BRIN Pusat, Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, dan Ikatan Arkeologi Indonesia

Berdasarkan pemetaan, ditemukan titik candi lain sekira 200 meter dari candi pertama. (*)

Baca juga: Sopir Kejang, Mobil Pikap Box Tabrak BST Siaga di Halte Solo: Sopir Selamat, Mobilnya Tidak

Baca juga: Belum Laku Sejak 2018, Ini Alasan Keluarga Jual Rumah Musik Harry Roesli di Bandung

Baca juga: BREAKING NEWS BST Terlibat Kecelakaan Dengan Truk Boks di Solo

Baca juga: Mengulas Buku BIPA A1: Kolaborasi Mahasiswa Magang Untidar dan BBJ USM

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved