Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Blora

Dinkes Catat Kasus Demam Berdarah di Blora Capai Ratusan, Berikut 5 Kecamatan Terbanyak Kasus DB

Dinkes Catat Kasus Demam Berdarah di Blora Capai Ratusan, Berikut Lima Kecamatan Paling Banyak Kasus Demam Berdarah 

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUN JATENG/M IQBAL SHUKRI
ILUSTRASI Tampak Depan, Kantor Dinkes Kabupaten Blora. 

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora mencatat ada ratusan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Blora.

Kepala Dinkes Blora, Edy Widayat, hingga 30 November 2024, di Blora sudah ada 347 kasus DBD, dengan 9 orang yang meninggal karena DBD.


"Untuk kasus DBD di Kabupaten Blora sebaran yang terbanyak ada di Kecamatan Blora Kota, Ngawen, Tunjungan, Jati dan Todanan," katanya, kepada Tribunjateng, Jumat (20/12/2024).


Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan kasus demam berdarah mulai merebak saat musim penghujan tiba, seperti saat ini.


DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty.


Virus tersebut dapat menyebabkan kebocoran di plasma. Pada prinsipnya antisipasi pengobatan dari demam berdarah yakni pemenuhan cairan. 


"Kami tidak henti-hentinya di semua lini jajaran kesehatan untuk memberikan penyuluhan dalam menggerakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)."


"Tahun ini kami dua kali membuat edaran dari Sekretaris Daerah kepada seluruh OPD, Camat dan Kepala Desa untuk menggerakkan PSN setiap Minggu," terangnya.


Edy Widayat menjelaskan alasan menggerakkan PSN secara bersama-sama selama sepekan sekali itu untuk membunuh masa telur nyamuk Aedes Aegypti sampai jadi nyamuk butuh waktu tujuh hari. 


Jadi selama masih bentuk jentik-jentik harus dibunuh dulu jangan sampai menjadi nyamuk. 


"Satu nyamuk Aedes Aegypti betina itu bisa menelurkan sebanyak 100 sampai 150 telur. Jika dilakukan PSN secara kompak dan bersama dalam satu wilayah selama tiga Minggu berturut-turut itu akan mengurangi komunitas nyamuk sebanyak 80 persen."


"Sekarang ayo gotong royong dan bekerja sama tokoh masyarakat, pemangku kebijakan tingkat desa untuk menggerakkan masyarakatnya," paparnya.(Iqs)

Baca juga: OPINI LANI MARA S : Membaca Kelanjutan Nasib Sritex

Baca juga: UKSW Kampus Pancasila: Beri Penghargaan pada Sudhamek AWS, Dewan Pengarah BPIP

Baca juga: Ratusan Prajurit Lanal Tegal Ikuti Tes Kesehatan 

Baca juga: Dishub Jateng Siapkan 41 Posko Nataru untuk Pantauan dan Layanan Pemudik

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved