Demam Berdarah
Ini Gejala Awal Demam Berdarah, di Blora DBD Capai Ratusan Kasus
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora mencatat hingga 30 November 2024, kasus demam berdarah di Blora.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora mencatat hingga 30 November 2024, kasus demam berdarah di Blora.
Kepala Dinkes Blora, Edy Widayat, mengatakan kasus demam berdarah di Blora mencapai 347 kasus. Terdiri atas 267 Demam Berdarah Dengue (DBD) dan 80 kasus Dengue Shock Syndrome (DSS), dengan korban meningal ada 9 orang.
"Sedangkan, untuk kasus Demam Dengue (DD) cukup banyak mencapai 2.308 kasus," katanya, kepada Tribunjateng, Sabtu (21/12/2024).
Baca juga: Samani Intakoris Imbau Masyarakat Kudus Waspadai Demam Berdarah
Baca juga: Dinkes Catat Kasus Demam Berdarah di Blora Capai Ratusan, Berikut 5 Kecamatan Terbanyak Kasus DB
Lebih lanjut, Edy Widayat menjelaskan secara diagnosa, gejala klinis DBD ada beberapa ciri di antaranya panas dan pilek.
"Asumsi masyarakat saat ini ketika panas dan demam itu dianggapnya DBD," ujarnya.
Menurut Edy Widayat, ada perbedaan antara DD dengan demam berdarah. Gejala yang sama antara keduanya itu panas menggigil di angka 36 sampai 40 derajat selama tiga hari tidak turun. Kemudian timbul bintik-bintik merah.
"Untuk melihat perbedaannya bisa dilihat ketika diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan di lab itu ada dua hal. Ada pemeriksaan hematokrit kekentalan darah dan trombosit."
"Kalau demam berdarah itu pasti ada penurunan trombosit dan peningkatan hematokrit," jelasnya.
Pihaknya mengatakan untuk DD itu hematokrit dan trombosit masih dalam keadaan normal.
Sedangkan, jika DSS sudah terjadi pendarahan, ada gejala nyeri ulu hati sehingga penderita merasa mual, dan ada pendarahan yang ditandai dengan perubahan warna merah saat buang air besar dan buang air kecil.
Menurutnya DSS merupakan komplikasi dari infeksi demam berdarah dengue yang sudah parah dan adanya keterlambatan saat pengobatan.
"Jika tidak segera ditangani di hari ke 4 dan 5 itu fase kritis saat pendarahan akan terjadi DSS," terangnya.
Edy Widayat mengimbau kepada masyarakat apabila ada anggota keluarga atau tetangganya yang mengalami gejala panas, nyeri ulu hati dan timbul bintik merah untuk segera diperiksakan ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Ikuti prosedur dan aturan dari tenaga kesehatan. Kalau memang waktunya kontrol ya kontrol. Apalagi situasi seperti ini kondisi musim hujan bisa saja terjadi peningkatan kasus," terangnya.(Iqs)
Dua Dewasa dan Dua Anak Meninggal Karena Demam Berdarah di Purworejo, Ini Gejalanya |
![]() |
---|
Dinkes Pekalongan Ingatkan Masyarakat Waspada Demam Berdara |
![]() |
---|
Kasus Demam Berdarah di Kudus Naik Tiga Kali Lipat |
![]() |
---|
WASPADA! Penanganan DBD Terhambat Corona, Ada 70.000 Lebih Kasus Demam Berdarah Dengue |
![]() |
---|
Banyak Warga Demak Terjangkit DBD Terlambat Bawa Berobat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.