Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Makan Bergizi Gratis di Jateng

Perkenalkan, 5 Aplikasi Berbasis AI untuk Program Makan Bergizi Gratis, Diuji Coba di Banyumas

Koperasi Warkopin Maju Jaya Banyumas memperkenalkan aplikasi berbasis Artificial Intelegence (AI) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI
Sekretaris Koperasi Warkopin Maju Jaya Banyumas, Ari Rinaldi menunjukan aplikasi berbasis AI untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (22/1/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Koperasi Warkopin Maju Jaya Banyumas memperkenalkan aplikasi berbasis Artificial Intelegence (AI) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ada lima jenis aplikasi yang dapat digunakan para pelaksana program makan bergizi gratis, mulai dari petani atau peternak, wali kelas, hingga kepala sekolah.

Sekretaris Koperasi Warkopin Maju Jaya Banyumas, Ari Rinaldi mengatakan, semua sistem aplikasi ini adalah karya anak bangsa.

Baca juga: Banyumas Krisis Vaksin PMK, Kekurangan Hingga 14.100 Dosis

Baca juga: Pemkab Banyumas Gelar Sayembara Desain Logo Hari Jadi Ke-454

Sistem Gizi Garuda adalah sistem berbasis AI.

Sistem ini didevelovep oleh Rafi Wikrama Sahasika, Alumni S1 Teknik Bioproses UI Jakarta yang saat ini sedang menjalankan program doktoral di UI Jakarta.

Sistem ini dapat digunakan para petani dan peternak lokal untuk menginput harga dan kapasitas produk-produk yang mereka punya.

Setelah itu, AI tersebut bekerja untuk membuat menu yang nantinya akan menghasilkan puluhan menu, dimana menu-menu yang dihasilkan sudah tertera harga, kandungan gizi, dan komposisinya.

"Kami berharap dengan adanya sistem ini anggaran yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto dapat terserap baik," katanya. 

Sistem Gizi Garuda berbasis AI ini memudahkan petani atau peternak lokal, tinggal menginput data apa bahan yang mereka punya.

"Nanti sistem itulah yang akan mengolah menjadi menu."

"Menu itu akan tertera harga dan kandungan gizi, kemudian dari menu itu bisa memilih."

"Guru dapat menginstruksikan siswa memilih menu yang apa, sehingga tidak ada permasalahan tidak suka dengan menu tersebut," terangnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (22/1/2025).

Nantinya dapat diidentifikasi misalkan tidak sesuai dengan pemesanan, bisa disesusaikan pula kenapa hanya ada 16 pesanan. 

Contohnya memesan 16 box karena ada yang sedang sakit.

Baca juga: Lazisnu Banyumas Salurkan Rp 191 Juta untuk Pendidikan dari Juli-Desember 2024

Baca juga: Dukung Program Ekonomi Produktif, Lazisnu Banyumas Serahkan Bantuan Gerobak ke Warga Bancarkembar

Ia mengatakan kemudian ada sistem aplikasi Kepak Garuda, berupa sistem yang memastikan makanan sampai dengan benar.

"Ada fitur dokumentasi, geo tech, dan watermark." 

"Semua sistem ini masuk ke white dasboard."

"Yang akan digunakan presiden atau badan gizi memantau realtime setiap harinya hingga anggaran," terangnya. 

Aplikasi akan mengeluarkan puluhan menu, dan nanti dari BGN yang akan menentukan ada berapa menu.

Selanjutnya adalah aplikasi Menu Gizi Garuda.

Ini adalah sistem yang akan gunakan oleh wali kelas atau pun penanggung jawab pada Puskesmas dan Posyandu.

Sistem ini adalah sistem yang digunakan memesan makanan yang yang akan dikonsumsi oleh anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, ataupun balita (penerima manfaat).

"Jadi kami harapkan dengan adanya sistem ini tidak ada lagi permasalahan penerima manfaat tidak suka terhadap menunya, karena mereka memesan menu berdasarkan menu yang mereka sukai," ungkapnya.

Adapula sistem aplikasi KG (Kepak Garuda). 

KG adalah sistem pengiriman yang sudah dibuat memastikan agar makanan yang dipesan oleh masing-masing penerima manfaat tepat sasaran.

Karena sistem ini sudah dilengkapi dengan fitur dokumentasi yang sudah tersedia watermark dan geotag.

Baca juga: Mentri PU Dody Hanggodo: TPA BLE Banyumas Jadi Model Pengelolaan Sampah Zero Waste

Baca juga: Sebanyak 155 Sapi Potong di Banyumas Terjangkit PMK, Pemkab Awasi Ketat Keluar Masuk Ternak

Ada lagi Aplikasi Komando adalah sistem yang digunakan oleh kepala sekolah, kepala posyandu, dan kepala Puskesmas.

Sistem ini digunakan memonitoring dan memastikan bahwa menu menu yang di pesan oleh wali kelas atau penganggungjawab Posyandu atau Puskesmas sudah sesuai penerima manfaat yang mereka bina.

Ada lagi sistem dashboard ini semua sistem sistem tadi bisa dimonitoring secara real time.

"Dengan sistem ini kami harapkan bisa memonitoring setiap hari secara realtime berapa yang sudah menerima program unggulan Presiden dan Wakil Presiden," terangnya.

Guru kelas SD UMP, Latifah Dwi mengatakan, aplikasi itu sudah lengkap dengan beragam fiturnya. 

"Lengkap penggunaan aplikasi mudah dan menu variasi dan tetap bergizi." 

"Ke depan akan digunakan karena fitur lengkap," terangnya.

Sementara itu Kepala SD UMP, Rifqi Maulana mengatakan, uji coba aplikasi program makan bergizi gratis ini dapat memudahkan para pengguna.

Hal itu terlihat dari pilihan menu dan kandungan gizinya.

"Di dalamnya dapat melihat kandungan gizi dan terserap bagi anak-anak SD."

"Penggunaanya sangat mudah karena dapat dikontrol melalui smartphone." 

"Guru dan wali kelas ada akun khusus memilih menunya," imbuhnya. (*)

Baca juga: Detik-detik Banjir Bandang Sapu Ratusan Rumah di Baturagung Grobogan, Sebagian Hancur Terbawa Arus

Baca juga: Cegah Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, SPPG Blora: Protokol Penyajian Menu Diperketat

Baca juga: Relawan Ceritakan Kondisi Medan Pencarian Korban Longsor Petungkriyono Pekalongan, Jalan Dulu 5 Km

Baca juga: Jelang Tahun Baru Imlek 2025, PLN Berikan Bantuan Korban Banjir Kendal Terdampak Cuaca Ekstrem

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved