Jawa Tengah
APBN 2024 Jadi Penyangga Ekonomi Jawa Tengah di Tengah Gejolak Global
APBN 2024 di Jawa Tengah menjadi penyangga ekonomi saat gejolak global membuat kondisi perekonomian tak menentu.
TRIBUNJATENG.COM – APBN 2024 di Jawa Tengah menjadi penyangga ekonomi saat gejolak global membuat kondisi perekonomian tak menentu.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Jawa Tengah, Bayu Andy Prasetya.
Ia menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 telah dirancang untuk menghadapi dinamika ekonomi global serta mendorong kemajuan di tingkat domestik, termasuk di Jawa Tengah.
Menurutnya, dalam situasi gejolak global, APBN 2024 dioptimalkan sebagai penyangga (shock absorber) untuk melindungi masyarakat, menjaga momentum pertumbuhan ekonomi daerah, serta mendukung agenda pembangunan di Jawa Tengah secara maksimal.
Baca juga: Antisipasi Permasalahan Ekonomi Global 2025, Pemkot Semarang Stimulasi dari Belanja Pemerintah
Ekonomi Jawa Tengah Tetap Resilien
Bayu menyampaikan bahwa ketidakpastian global pada 2024 masih tinggi akibat faktor-faktor seperti El Nino, tensi geopolitik, dan perlambatan ekonomi global.
Namun, ekonomi Indonesia, termasuk Jawa Tengah, tetap menunjukkan ketahanan.
“Jawa Tengah terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional. Pada Triwulan III 2024, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah tercatat sebesar 4,93 persen (year on year). Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 73,87,” ungkapnya.
Sementara itu inflasi pada Desember 2024 tercatat sebesar 0,57 % (month to month), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,26 % .
Kinerja Fiskal Optimis
Terkait kinerja fiskal, Bayu menjelaskan bahwa hingga Desember 2024, penerimaan APBN di Jawa Tengah mencapai Rp122,2 triliun atau 101,94?ri target Rp119,88 triliun.
Sementara itu, realisasi belanja APBN sebesar Rp114,46 triliun atau 96,05?ri pagu, tumbuh 4,99 % dibanding tahun sebelumnya.
“Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) di Jawa Tengah mencapai Rp44,63 triliun atau 91,59?ri pagu, sedangkan Transfer ke Daerah (TKD) terealisasi sebesar Rp69,83 triliun atau 99,13?ri pagu,” terangnya.
Di sisi lain, kinerja APBD Jawa Tengah juga mencatatkan realisasi positif dengan pendapatan daerah mencapai Rp109,85 triliun atau 94,81?ri target. Sementara itu, belanja daerah terealisasi sebesar Rp106,44 triliun atau 88,81 % .
“Kontribusi realisasi TKDD terhadap pendapatan APBD mencapai Rp69,83 triliun atau 64,15?ri total pendapatan daerah. Ini menunjukkan pentingnya dukungan dari pemerintah pusat dalam mendorong pembangunan di Jawa Tengah,” tambah Bayu.
Ahmad Luthfi Sebut Program Insentif Guru Non-ASN dari Menteri Dikdasmen Sangat Menguntungkan |
![]() |
---|
Gubernur Ahmad Luthfi akan Libatkan Iwapi dalam Satgas MBG Jateng |
![]() |
---|
2.479 Orang di Jateng Terdeteksi Alami Gangguan Jiwa Lewat Program Speling, Banyak Anak Sekolah |
![]() |
---|
Gubernur Jateng Dorong Lembaga Penyiaran Angkat Kearifan Lokal |
![]() |
---|
Perekonomian di Jateng Tumbuh Stabil 4,96 Persen, Kinerja APBN Ikut Berkontribusi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.