Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

3 Hari Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Kudus, 5 Orang Perlu Jalani Perawatan Lanjutan

Ada 28 warga di Kabupaten Kudus yang teridentifikasi harus dilakukan perawatan lanjutan setelah pemeriksaan kesehatan gratis di tiga hari pertama ini.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/SAIFUL MASUM
CEK KESEHATAN - Seorang warga melakukan pemeriksaan kesehatan di UPTD Puskesmas Rejosari, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Kamis (13/2/2025). Program tersebut sudah diakses 100 warga selama tiga hari pertama ini. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Dinkes Kabupaten Kudus mencatat ada 28 warga yang teridentifikasi harus dilakukan perawatan lanjutan setelah pemeriksaan kesehatan gratis di tiga hari pertama ini.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Kudus, dr Andini Aridewi ketika mendampingi Pj Bupati Kudus, Herda Helmijaya meninjau pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis di UPTD Puskesmas Rejosari, Kecamatan Dawe, Kamis (13/2/2025).

Menurut dia, dalam tiga hari pelaksanaan sejak 10 hingga 12 Februari 2025, sudah ada 132 warga yang mendaftar melalui aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM).

Baca juga: Pemkab Kudus Sambut Baik PKG Ulang Tahun, Pj Bupati: Jadi Database

Baca juga: Persiku Kudus Tak Mau Kehilangan Poin Penuh di Kandang Lawan Gresik United

Dari jumlah tersebut, 100 orang di antaranya sudah mendapatkan layanan kesehatan gratis. 

Terdiri dari 48 bayi baru lahir usia 0-2 hari, enam bayi, balita dan anak sekolah, 40 dewasa, dan enam lansia.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa 72 orang dinyatakan sehat, 5 orang sakit dan memerlukan perawatan lebih lanjut, serta 23 orang harus melakukan pemeriksaan lanjutan.

Berdasarkan angka tersebut, lanjut dr Andini, menggambarkan bahwa masyarakat Kudus belum banyak yang memanfaatkan program pemeriksaan kesehatan gratis.

Sehingga, perlu dilakukan sosialisasi lebih masif kepada masyarakat.

Didukung oleh berbagai pihak, agar kemanfaatan program tersebut lebih luas dan bisa dirasakan masyarakat.

"Untuk memenuhi sandar pelayanan pemeriksaan kesehatan sesuai Petunjuk Teknis Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun, diperlukan penambahan sumber daya kesehatan termasuk di antaranya berbagai alat kesehatan dan bahan medis habis pakai."

"Upaya pemenuhan kebutuhan itu sudah kami sampaikan melalui usulan perubahan anggaran DBHCHT 2025," terangnya.

Dr Andini menjelaskan, program tersebut merupakan salah satu dari delapan Program Hasil Terbaik Cepat yang menjadi langkah strategis dalam percepatan pembangunan kesehatan.

Pemeriksaan kesehatan gratis ditujukan untuk mendeteksi faktor risiko kesehatan, kondisi pra-penyakit, serta penyakit, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan angka harapan hidup masyarakat Indonesia.

Juga sebagai upaya mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang sehat, produktif, dan berdaya saing di tingkat global.

Pelaksanaan tersebut didasarkan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HIK 01.07/MENKES/33/2025 tentang Petunjuk Teknis Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun.

Dan Surat Edaran dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.01/MENKES/2002/2024 pada 30 Desember 2024 Perihal Persiapan dan Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Hari Ulang Tahun.

UPTD Puskesmas Rejosari Kudus
CEK KESEHATAN - Seorang warga melakukan pemeriksaan kesehatan di UPTD Puskesmas Rejosari, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Kamis (13/2/2025). Program tersebut sudah diakses 100 warga selama tiga hari pertama ini.

Baca juga: 10 Menu Makan Bergizi Gratis di Kudus Dievaluasi Setelah Sebulan Berjalan

Setiap masyarakat memiliki kesempatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gratis. 

Bertujuan mengidentifikasi faktor risiko untuk menjaga masyarakat agar tetap sehat dan tidak berlanjut menyebabkan timbulnya penyakit.

Mendeteksi kondisi pra penyakit agar tidak menjadi penyakit.

Mendeteksi penyakit lebih awal, guna mencegah terjadinya komplikasi dan menurunkan risiko kematian akibat penanganan yang terlambat.

PKG bisa diakses masyarakat dalam tiga bentuk.

Pertama, PKG Hari Ulang Tahun menyasar bayi dan anak pra sekolah usia 0-6 tahun, serta dewasa dan lansia usia 18 tahun ke atas.

Pelaksanaannya pada hari ulang tahun sampai dengan H+30 di Puskesmas.

Namun khusus bagi Bayi Baru Lahir usia 0-2 tahun mendapatkan PKG HUT di fasilitas kesehatan di mana dia dilahirkan.

Kedua, PKG Sekolah menyasar anak sekolah dan remaja usia 7-17 tahun.

Lokasi pemeriksaan ada di sekolah masing-masing atau pondok pesantren pada saat awal tahun ajaran baru.

Ketiga, PKG Khusus menyasar ibu hamil, bayi, dan anak hingga usia 6 tahun dengan pemeriksaan sesuai standar pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

Lokasi pelayanan di posyandu dan fasilitas pelayanan kesehatan.

Lebih lanjut, pada tahap awal,19 Puskesmas di Kabupaten Kudus siap memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis Hari Ulang Tahun dengan mengoptimalkan sumber daya kesehatan yang dimiliki.

Laboratorum Kesehatan Kabupaten Kudus sebagai Laboratorium Kesahatan Masyarakat tingkat 2 juga menerima rujukan pemeriksaan laboratorium program PKG yang belum dapat dilakukan di Puskesmas.

Khusus pelayanan PKG Hari Ulang Tahun bagi sasaran bayi baru lahir usia 0-2 hari, pelayanan dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, dan Puskesmas yang memberikan pelayanan persalinan.

Baca juga: RS Aisyiyah Kudus Bikin Program Donasi Sampah, Hasilnya Disalurkan ke LazisMu

Baca juga: Seluruh Puskesmas di Kudus Siap Melayani PKG Ulang Tahun

"Hasil pemeriksaan dapat dipantau oleh masyarakat yang telah mendapatkan pelayanan PKG melalui raport kesehatan dalam aplikasi SSM," ujar dia.

Penjabat Bupati Kudus, Herda Helmijaya menyampaikan, program tersebut merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.

Sekaligus upaya preventif dan kuratif guna mewujudkan masyarakat sehat, sejahtera dan produktif.

Dengan upaya ini, lanjut dia, prevelensi kesehatan masyarakat bisa dimiliki.

Mulai dari waktu, jenis penyakit, dan usia, sehingga tindakan preventif dan kuratif lebih tepat, efisien, dan efektif.

"Tantangan sebagai tenaga kesehatan profesional, tidak hanya penginputan data, namun juga analasis hasil pemeriksaan."

"Nantinya, hubungannya dengan kebijakan kepala daerah dalam merumuskan kebijakan. Ini butuh kolaborasi semua pihak, agar bisa memperoleh hasil dan tujuan program," tuturnya.

Menurut Herda Helmijaya, pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis di Kudus sudah diakses lebih dari 100 orang dalam tiga hari pertama cukup bagus.

Menunjukkan animo masyarakat Kota Kretek cukup tinggi dalam memanfaatkan program tersebut.

Pj Bupati menegaskan bahwa masyarakat harus diberi pemahaman bahwa pemeriksaan kesehatan gratis ini bukan untuk mencari-cari penyakit, lebih pada tindakan preventif.

Seperti contoh, riwayat penyakit yang dimungkinkan ada sejak bayi lahir bisa terdeteksi lebih dini.

Bagi pasien yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut diarahkan ke Labkesda/Labkesmas, guna mendeteksi penyakit yang dialami beserta penanganannya. (*)

Baca juga: Dana Perbaikan Jalan Turun 50 Persen di Jateng, Kini Cuma Rp30 Juta per Kilometer

Baca juga: Hadirkan Pengobatan Tradisional, Puskesmas Slerok Luncurkan Inovasi Manajemen Nyeri Komplementer

Baca juga: Kolaborasi SMA Negeri 1 Bandar Batang dan BIPTAK, Persiapkan 30 Siswa untuk Dunia Industri

Baca juga: Di Kota Tegal Masih Rendah, Tiap Hari Hanya 50 Orang Jalani Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved