UKSW Salatiga
Menuju Puncak Akademik: Pengukuhan Profesor Rio sebagai Guru Besar Ilmu Keuangan Kewirausahaan UKSW
Menuju Puncak Akademik: Pengukuhan Profesor Dr. Maria Rio Rita, S.E., M.Si., sebagai Guru Besar Ilmu Keuangan Kewirausahaan di UKSW
TRIBUNJATENG.COM - Langkah perjuangan akademis yang ditempuh selama lebih dari dua dekade kini berbuah manis. Prof. Dr. Maria Rio Rita, S.E., M.Si., secara resmi akan dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Keuangan Kewirausahaan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Kamis (27/02/2025).
Upacara pengukuhan ini menjadi tonggak penting yang tidak hanya menandai pencapaian pribadi, tetapi juga kontribusi signifikan bagi perkembangan keilmuan dan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia.
“Pencapaian gelar guru besar ini bagi saya merupakan perwujudan dari Ora et Labora—berdoa dan bekerja, yang senantiasa saya pegang dalam setiap langkah pengabdian di UKSW. Penyertaan dan kasih karunia Tuhan telah memampukan saya melampaui keterbatasan sebagai manusia, sehingga setiap rencana dan pekerjaan yang saya jalani selalu melibatkan-Nya,” ujar Prof. Rio yang telah berkiprah sebagai pengajar di UKSW sejak 2004 ini.
Lebih lanjut, dosen yang akrab disapa Rio ini berharap capaian ini dapat memberikan dampak positif bagi lembaga, masyarakat, dan memuliakan nama Tuhan. “Prestasi ini menjadi pengingat bagi saya untuk tidak terjebak dalam zona nyaman. Sebaliknya, saya harus terus belajar dari berbagai sumber pengetahuan dan melayani dengan tulus serta sukacita agar setiap amanah yang diberikan dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.
Penggerak Riset UMKM
Lahir di Salatiga pada 12 November 1979, perjalanan akademik Maria Rio Rita dimulai program Sarjana Manajemen di UKSW (1998-2002), diikuti Magister Manajemen Keuangan di Universitas Gadjah Mada (2005-2007), dan meraih gelar Doktor di Universitas Diponegoro dengan disertasi tentang model keuangan berorientasi kewirausahaan untuk meningkatkan kinerja UMKM batik di Jawa Tengah.
Selama lebih dari satu dekade, Maria Rio Rita telah memfokuskan risetnya pada isu-isu strategis di sektor UMKM, termasuk strategi pendanaan di masa pandemi, digitalisasi bisnis, hingga interkoneksi perencanaan pensiun dan kesejahteraan finansial. Dalam kurun lima tahun terakhir, ia telah mempublikasikan 67 artikel ilmiah di jurnal nasional dan internasional, termasuk publikasi terbaru di jurnal bereputasi Scopus Q2 dengan judul “The Influence of Financial Bootstrapping and Digital Transformation on Financial Performance: Evidence from MSMEs in the Culinary Sector in Indonesia” (2024), dan memperoleh 9 HAKI atau Hak Paten.
Kontribusinya dalam penelitian tidak hanya memperkuat basis keilmuan keuangan kewirausahaan tetapi juga memberikan solusi aplikatif bagi pelaku bisnis. Melalui hibah penelitian dari berbagai lembaga, seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), serta dukungan internal UKSW, Prof. Rio telah memimpin berbagai proyek riset, termasuk strategi pendanaan UMKM selama pandemi, model klaster usaha batik Lasem, dan digitalisasi bisnis untuk meningkatkan daya saing.
Selain aktif dalam penelitian, dosen yang juga menjabat sebagai Direktur Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Talenta (DITA) di UKSW ini, juga berperan sebagai pendidik dan mentor bagi mahasiswa di FEB UKSW. Dengan pengalaman dan keahliannya, ia terus membimbing generasi muda untuk memahami pentingnya literasi keuangan dan orientasi kewirausahaan dalam menghadapi tantangan dunia bisnis yang dinamis.
Inovasi Keuangan Kewirausahaan
Dalam karya ilmiahnya yang bertajuk “Keuangan Kewirausahaan: Dari Kesenjangan Pendanaan Menuju Tumbuh Kembangnya UMKM secara Organik”, Prof. Rio menekankan bahwa keterbatasan akses terhadap modal eksternal sering menjadi tantangan utama bagi UMKM. Oleh karena itu, pendekatan financial bootstrapping menjadi solusi strategis untuk mendorong pertumbuhan organik melalui pemanfaatan sumber daya internal secara kreatif dan inovatif.
“Pertumbuhan organik UMKM tercermin dari kemampuan memanfaatkan modal internal secara efisien, fokus pada profitabilitas yang berkelanjutan, dan kemampuan beradaptasi tanpa bergantung pada investasi eksternal,” ujar Prof. Rio. Ia juga menyoroti berbagai metode bootstrapping yang dapat diterapkan, seperti owner-related bootstrapping, customer-related bootstrapping, dan joint utilization of assets, yang selama ini telah diterapkan secara intuitif oleh banyak pelaku UMKM.
Sejalan dengan visi UKSW untuk menjadi entrepreneurship research university, dedikasi Prof. Rio diharapkan dapat terus memotivasi generasi muda untuk menjembatani ilmu pengetahuan dan praktik kewirausahaan, sehingga lahir lebih banyak creative minority yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa.
UKSW saat ini telah memiliki 29 Guru Besar dalam berbagai ranting ilmu atau kepakaran. Capaian ini menunjukkan komitmen UKSW untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan memajukan dunia pendidikan. Ke-29 Guru Besar ini juga menjadi kekuatan UKSW dalam perjalanan menuju world class university. Sebagai perguruan tinggi swasta terbaik kedua di Jawa Tengah versi webometric, UKSW memiliki 15 fakultas dan 63 program studi dengan berbagai jenjang pendidikan. Kampus ini dikenal dengan keragaman mahasiswanya dari seluruh Indonesia serta julukan “Creative Minority”, yang mencerminkan semangat inovasi dan peran sebagai agen transformasi dalam masyarakat. (*)
OHOPROS: Jembatan Digital Guru dan Orang Tua SD dari UKSW |
![]() |
---|
Mahasiswa Ilmu Komunikasi UKSW Salatiga Hadirkan Pertunjukan Seni Edukatif di Sekolah-sekolah |
![]() |
---|
UKSW Masuk 10 Besar PTS Terbaik Nasional Versi Webometrics 2025 |
![]() |
---|
Empat Doktor Baru Fakultas Interdisiplin UKSW Sumbang Gagasan Strategis untuk Masa Depan Indonesia |
![]() |
---|
UKSW Tampilkan Spektrum Budaya Nusantara dalam Kirab Hari Jadi ke-1.275 Kota Salatiga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.