Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UMKM

Kerajinan asal Grobogan Kuasai Eropa, Menyulap Limbah Akar Bambu Menjadi Karya Seni Bernilai Tinggi

Elya Murtianto, warga Sendangrejo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, berhasil mengubah limbah akar bambu

TRIBUNJATENG.COM/ FACHRI
KERAJINAN AKAR BAMBU: Elya Murtianto, warga Sendangrejo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, mendirikan Nayacraft dan berhasil mengubah limbah akar bambu menjadi kerajinan bernilai tinggi. Berawal dari keinginan untuk memanfaatkan bahan baku yang melimpah di sekitar daerahnya, Nayacraft telah berkembang menjadi salah satu usaha kerajinan yang memiliki pasar internasional, seperti Inggris dan Australia.   

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Elya Murtianto, warga Sendangrejo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, berhasil mengubah limbah akar bambu menjadi kerajinan bernilai tinggi.

Usaha kreatif ini didirikan Elya tahun 2005 lalu dan diberi nama Nayacraft yang terinspirasi dari nama anak sulungnya.

Berawal dari keinginan untuk memanfaatkan bahan baku yang melimpah di sekitar daerahnya, Nayacraft telah berkembang menjadi salah satu usaha kerajinan yang memiliki pasar internasional, seperti Inggris dan Australia.

Awal Mula Usaha Kerajinan Akar Bambu

Elya Murtianto memulai usaha kerajinan akar bambu setelah melihat banyaknya bahan baku yang tidak dimanfaatkan di sekitar daerahnya.

Selain itu, ia juga terinspirasi oleh keberadaan pengrajin di daerah lain yang telah terlebih dahulu memproduksi kerajinan serupa.

Pada awalnya, Elya menganggap usaha ini sebagai sebuah spekulasi, namun ternyata hasilnya sangat memuaskan.

"Melihat bahan baku yang melimpah dan di daerah lain sudah ada yang memproduksi kerajinan seperti ini. Saya akhirnya berspekulasi untuk ikut membuat kerajinan ini dan ternyata hasilnya lumayan bahkan lebih," kata Elya kepada TribunJateng.com, Selasa (25/2/2025).

Salah satu faktor yang membuat kerajinan akar bambu Nayacraft berkembang pesat adalah adanya pasar internasional.

Kerajinan ini banyak diminati di luar negeri, dan harga jualnya cukup tinggi.

Elya mengungkapkan bahwa pasar luar negeri sangat terbuka lebar bagi produk kerajinan akar bambu, yang menjadikan produk ini memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasar domestik.

"Kerajinan akar bambu ini pangsa pasarnya luar negeri, sehingga kita bisa menjual harga tinggi," ujar Elya.

"Sejak 2005 sampai sekarang saya tidak pernah berhenti produksi, paling cuma beberapa bulan saja sepi, tapi di saat ramai sampai kurang tenaganya untuk membuat kerajinan," imbuhnya.

Elya berharap industri kerajinan akar bambu di Kabupaten Grobogan bisa berkembang lebih luas lagi.

Ia berambisi untuk menjadikan Grobogan sebagai sentra kerajinan akar bambu, mengingat Kabupaten Grobogan merupakan pusat dari bahan baku tersebut.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved