Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UMKM

Kerajinan asal Grobogan Kuasai Eropa, Menyulap Limbah Akar Bambu Menjadi Karya Seni Bernilai Tinggi

Elya Murtianto, warga Sendangrejo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, berhasil mengubah limbah akar bambu

TRIBUNJATENG.COM/ FACHRI
KERAJINAN AKAR BAMBU: Elya Murtianto, warga Sendangrejo, Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, mendirikan Nayacraft dan berhasil mengubah limbah akar bambu menjadi kerajinan bernilai tinggi. Berawal dari keinginan untuk memanfaatkan bahan baku yang melimpah di sekitar daerahnya, Nayacraft telah berkembang menjadi salah satu usaha kerajinan yang memiliki pasar internasional, seperti Inggris dan Australia.   

Saat ini, kerajinan akar bambu banyak ditemukan di Jakarta, Yogyakarta, dan Klaten, namun semuanya berasal dari bahan baku yang ada di Grobogan.

"Semua bahan baku dari Grobogan, kenapa Grobogan tidak bisa membuat sentra? Ayo sama-sama kita bikin sentra kerajinan akar bambu. Saya akan mendukung penjualannya dan memberikan pelatihan bagi siapa saja yang mau bergabung," ujar Elya penuh semangat.

Kerajinan akar bambu memang memiliki keunikan tersendiri, karena produk yang dihasilkan dapat digunakan untuk dekorasi, pajangan, hingga barang fungsional.

Elya meyakini bahwa kerajinan ini tidak akan pernah kehilangan pasarnya, karena permintaannya selalu tinggi, terutama untuk barang-barang yang dapat dijadikan pajangan.

Kapasitas Produksi dan Omzet

Elya mengungkapkan bahwa dalam satu bulan, Nayacraft dapat memproduksi antara 2.500 hingga 3.000 kerajinan akar bambu, dengan omzet yang bisa mencapai antara Rp 75 juta hingga Rp 100 juta rupiah per bulan.

Namun, kendala terbesar yang dihadapi Elya adalah kekurangan tenaga kerja.

Mayoritas warga sekitar lebih memilih bekerja di proyek atau sektor lainnya.

Oleh karena itu, Elya sering kali merekrut tenaga kerja dari luar kota.

"Kendalanya adalah tenaga kerja, mayoritas orang di sini lebih suka bekerja di proyek, jadi untuk beralih ke kerajinan biasanya kurang sabar, makanya sebagian saya mengambil dari luar kota," jelas Elya.

Berikan Pelatihan untuk Masyarakat

Elya tidak hanya fokus pada produksi dan penjualan, tetapi juga berkomitmen untuk membagikan pengetahuan dan keterampilannya kepada masyarakat.

Ia siap bertanggung jawab atas pemasaran produk yang dibuat oleh masyarakat yang mau belajar membuat kerajinan akar bambu.

"Kalau belajar tidak susah, satu minggu sudah bisa, paling lama dua minggu, belajarnya harus sampai selesai, kalau sudah menguasai semuanya, paling satu bulan sudah lancar," jelas Elya.

Usaha kerajinan akar bambu Nayacraft yang dijalankan oleh Elya Murtianto merupakan contoh sukses pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan sumber daya lokal untuk menciptakan produk bernilai tinggi.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved