Berita Pati
Polisi Janji Berikan Keadilan, Masih Buru Pelaku yang Akibatkan Warga Sukolilo Pati Tewas Terbunuh
Polresta Pati terus memburu pelaku pengeroyokan yang menewaskan Damas Adi Prasetyo (22) dan melukai Helmi Saputra (23) di Kabupaten Pati.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Polresta Pati terus memburu pelaku pengeroyokan yang menewaskan Damas Adi Prasetyo (22) dan melukai Helmi Saputra (23) saat acara meron di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati pada 12 September 2024.
Polisi melakukan pengejaran secara intensif hingga ke luar kota, bahkan luar pulau.
Di antaranya Jakarta, Bali, hingga Palembang.
Baca juga: Cerita Caca Warga Geritan Pati Korban Begal, Dibacok Orang Tak Dikenal, Malam itu Mau Nonton Dangdut
Baca juga: Pilu Nasib Bocah 4 Tahun di Sukolilo Pati, Ayahnya Tewas Dibunuh, 9 Pelaku Tak Kunjung Tertangkap
Informasi tersebut disampaikan Kasatreskrim Polresta Pati, AKP Heri Dwi Utomo saat beraudiensi dengan Forum Komunikasi Masyarakat Sukolilo (Forkomas), Senin (24/2/2025).
Sebelumnya, ratusan anggota Forkomas menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolresta Pati, menuntut agar polisi segera menangkap seluruh pelaku yang menewaskan Damas.
Kasat Reskrim AKP Heri Dwi Utomo menyatakan, pihaknya terus memburu dua pelaku utama lain yang belum tertangkap.
Untuk diketahui, dari total empat pelaku utama, dua orang telah ditangkap dan ditahan.
"Di Palembang selama dua pekan kami telah lakukan penyelidikan yang disusul penangkapan satu tersangka, yakni IW (20)."
"Kemudian di Jakarta juga, selama sepekan kami lakukan penyelidikan dan penangkapan satu tersangka, yakni AS (23)."
"Adapun untuk wilayah lainnya akan kami lakukan semaksimal mungkin," ujar AKP Heri Dwi Utomo.
Dia menambahkan, pelaku yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sering berpindah lokasi.
Hal ini menyulitkan penangkapan.
"Di Bali, kami sudah dua pekan melakukan penyelidikan, namun belum menemukan mereka."
"Mereka punya banyak teman untuk berlindung," jelas dia.
Dia menegaskan, Polresta Pati tidak memiliki tendensi apa pun selain menegakkan keadilan.
Maka, pihaknya berkomitmen akan terus berupaya menangkap pelaku utama.
Pihak Polresta Pati mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan proses hukum yang berlaku.
Polisi berkomitmen menuntaskan kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban.
Baca juga: Bukit Syahdu Pati Memang Benar-Benar Syahdu, Jadi Spot Kemping Favorit Baru
Baca juga: Bupati Pati Sudewo Janji Bakal Rembuk Selesaikan Konflik Agraria di Pundenrejo Usai Retret
Nasib Bocah 4 Tahun Usai Ayahnya Tewas Dibunuh
Sebelumnya telah diberitakan di Tribunjateng.com, nasib pilu saat ini harus ditanggung bocah laki-laki berusia empat tahun asal Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.
Ayahnya bernama Damas Adi Prasetyo (22) menjadi korban pembunuhan.
Sementara sepeninggal sang suami, istri Damas, ibu dari si bocah terpaksa merantau ke Jakarta untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Sebab, setelah Damas tewas secara mengenaskan, keluarga kecil ini kehilangan tulang punggung.
Hal itu dituturkan oleh Sela Dewi, kakak perempuan Damas saat berunjuk rasa di depan Mapolresta Pati, Senin (24/2/2025).
Sela Dewi bersama keluarga beserta anggota Forum Komunikasi Masyarakat Sukolilo (Forkomas) berunjuk rasa menuntut polisi segera menuntaskan kasus ini dan menangkap semua pelaku yang menjadi penyebab tewasnya Damas.
Sebelumnya, Damas bersama seorang kawannya, Helmi Saputra (23) ditemukan terkapar bersimbah darah di Lapangan Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati pada Kamis (12/9/2024) malam.
Tepatnya di area parkir wahana pasar malam yang sedang berlangsung.
Keduanya diduga menjadi korban pengeroyokan.
Damas pada akhirnya tewas meski sempat dilarikan ke Puskesmas Sukolilo.
Adapun nyawa Helmi terselamatkan meski mengalami luka bacok.
Dari total 11 terduga pelaku, polisi telah menangkap dua pelaku utama dan menetapkan mereka sebagai tersangka.
Namun keluarga dan warga menilai penanganan kasus ini belum ada perkembangan berarti.
Maka, mereka berunjuk rasa menuntut polisi segera menangkap dua pelaku utama yang masih buron, serta mempercepat proses hukum terhadap seluruh pelaku.
Ratusan warga datang untuk berunjuk rasa di depan Mapolresta Pati dengan menaiki armada bus dan truk.
"Kasihan anaknya masih kecil."
"Nanti siapa yang menghidupi?"
"Uang sekolahnya nanti bagaimana?"
"Ini istri adik saya sampai merantau ke Jakarta untuk membiayai anaknya."
"Gajinya cuma Rp1,5 juta."
"Anaknya sekarang, kami keluarga di Sukolilo yang merawat," ujar Sela Dewi.
Dia mengatakan, pihak keluarga tidak menuntut hal lain kepada aparat penegak hukum selain segera menangkap semua pelaku dan menghukum mereka seadil-adilnya.
Baca juga: Tengkulak di Pati Beli Gabah Petani di Atas HPP Rp 6.500, Bulog: Sesuai Keinginan Presiden
Baca juga: Sosok Remaja di Pati Diarak Karena Curi Pisang, Ternyata Hidup Tanpa Orangtua
Sementara, Ketua Forkomas, Susilo mengatakan bahwa sebelum berdemonstrasi pihaknya sudah menempuh berbagai langkah demi mendorong kepolisian.
Pihak kepolisian pun berjanji memberikan atensi khusus pada kasus ini.
Namun, mereka tak puas lantaran hingga Desember 2024, dua pelaku utama belum tertangkap.
Maka, pada Desember 2024, pihaknya membuat ultimatum.
"Kalau sampai Februari 2025 belum tuntas (semua pelaku ditangkap), kami dari Forkomas dan warga Sukolilo akan mengambil langkah."
"Ada dua opsi yaitu praperadilan dan demo."
"Hari ini kami buktikan, kami lakukan demo."
"Adapun untuk praperadilan, biar lawyer kami yang menangani," tegas dia.
Sekretaris Forkomas, Lapriyanto mengatakan bahwa seusai berunjuk rasa pihaknya diajak beraudiensi oleh Kasatreskrim Polresta Pati yang baru, yakni AKP Heri Dwi Utomo.
Untuk diketahui, AKP Heri baru saja menggantikan posisi Kompol Muhammad Alfan Armin sebagai Kasatreskrim pada pertengahan Februari ini.
"Intinya, masih normatif jawabannya."
"Masa dari 11 tersangka baru dua yang ditangkap."
"Sudah enam bulan lama itu."
"Karena itu kami kecewa dan kami menepati janji untuk mengawal kasus ini agar terselesaikan dengan baik," ungkap Lapriyanto.
Ketua Forkomas, Susilo menambahkan, dari total 11 terduga pelaku yang tercatat dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan-red.), empat di antaranya merupakan tersangka utama.
"Pelaku utama inisial R dan Y (belum tertangkap)," kata dia.
Padahal, menurut Susilo, peran mereka yang paling vital dalam pembunuhan.
Ditemui terpisah, Kasatreskrim Polresta Pati, AKP Heri Dwi Utomo mengatakan, polisi telah menangkap dua tersangka.
Mereka ialah pria berinisial IW (20) yang ditangkap di Jakarta dan AS (23) yang ditangkap di Palembang.
"Keduanya warga Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati."
"Mereka ditangkap sekira sebulan lalu," kata dia.
AKP Heri Dwi Utomo berjanji secara serius memburu pelaku lain yang belum tertangkap.
Menurut dia, ada dua pelaku yang saat ini dikabarkan melarikan diri ke luar Pulau Jawa. (*)
Baca juga: Dini Inayati: Rumah Susun Layak Huni Bisa Jadi Solusi Atasi Backlog Perumahan di Kota Semarang
Baca juga: Awal Ramadan, Truk Sampah di Depo Kaliwungu Kendal Hanya Beroperasi Malam Hari
Baca juga: Final Liga 2 PSIM Yogyakarta Vs Bhayangkara FC, Besok Rabu Sore di Stadion Manahan Solo
Baca juga: Sosok Diduga Pelaku Pembunuhan Siswi MTs Dalam Karung, sudah Lama Kenal Korban
Pati
pembunuhan
Polresta Pati
Damas Adi Prasetyo
Helmi Saputra
AKP Heri Dwi Utomo
Sela Dewi
pengeroyokan
Lelah Menunggu Bantuan Puso Rp 45 Miliar: Petani Korban Banjir Pati Geruduk BNPB |
![]() |
---|
Ini Alasan Gerindra Tidak Bisa Usulkan Pemecatan Bupati Pati Sudewo |
![]() |
---|
Seni Bela Diri Gongcik & Terbang Jawan dalam Peringatan Maulid Nabi di Pati Bentuk Akulturasi Budaya |
![]() |
---|
Anggota Pansus Hak Angket Pati Dirombak, Jadwal Pemanggilan Bupati Sudewo Ditunda |
![]() |
---|
Dispertan Pati Sediakan Gratis 100 Dosis Vaksin Rabies, Pecinta Anabul Senang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.