Berita Semarang
Anggaran Makan Minum Hingga Kunjungan Kerja Kena Pangkas, Imbas Efisiensi APBD Semarang
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti mengungkapkan beberapa pos anggaran yang terdampak efisiensi untuk menyelaraskan kebijakan pusat.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti mengungkapkan beberapa pos anggaran yang terdampak efisiensi untuk menyelaraskan kebijakan pusat.
Anggaran yang terkena efisiensi meliputi makan minum, biaya kunjungan kerja, hal-hal yang bersifat business as usual (BAU), dan sebagainya.
"Semua difokuskan untuk menyelaraskan dengan kebijakan pemerintah pusat. Ini hasil dari retreat kepala daerah," sebut Agustina, Minggu (9/3/2025).
Baca juga: Meski Ada Efisiensi Anggaran, Faiz-Suyono Tetap Prioritaskan Infrastruktur dan Kesehatan
Selain menyelaraskan dengan pemerintah pusat, Agustina melanjutkan, Pemerintah Kota Semarang juga harus menyelaraskan visi misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Baru, pihaknya akan menyelaraskan visi misinya bersama Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin.
"Tiga hal ini sedang dikolaborasikan. Saya mohon doa restu. Mudah-mudahab semua terbaik untuk masyarakat. Yakinlah, bahwa yang dari pemerintah pusat dan provinsi didedikasikan untuk masyarakat," jelasnya.
Lebih lanjut, Agustin mengungkapkan, infrastruktur juga kena dampak efisiensi khususnya infrastruktur yabg tidak berkolerasi dengan kegiatan pusat dan provinsi serta tidak berkolerasi dengan kebutuhan masyarakat.
"Misal, membuat gedung pertemuan di tengah pemukiman, ini tidak berkolerasi dengan kebutuhan masyarakat yang urgen. Kalau jalan, perbaikan jembatan, perbaikan sekolah tidak diefisiensi," sebutnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Suharsono mengatakan, adanya kondisi defisit pemerintah pusat akan berpengaruh terhadap efisiensi anggaran di pemerintah daerah.
Turunnya inpres tentang efisiensi anggaran, Pemerintah Kota Semarang harus mematangkan kesiapan APBD.
Pihaknya berharap, Pemerintah Kota Semarang mengonsolidasi seluruh anggaran sesuai aturan dan mekaniame yang berlaku.
Pemerintah perlu mempertimbangkan hal-hal yang mendesak dan tidak bisa diubah.
Baca juga: Pimpin Rakor POK, Bupati Blora Tekankan Efisiensi Anggaran Untuk Pencapaian Visi Misi
Dewan menyarankan, belanja yang berkaitan langsung dengan masyarakat agar tidak dikurangi.
"Misalkan, penanganan banjir, jangan satu rupiahpun karena Semarang masih cuaca ekstrem, sehingga anggaran penanganan banjir jangan dikurangi," ujar politikus PKS tersebut.
Kemudian, Suharsono juga menyebut, anggaran perbaikan jalan sebaiknya tidak diefisiensi. Kondisi cuaca ekstrem membuat kondisi jalan berlubang semakin banyak. Hal ini perlu penanganan segera karena berkaitan dengan keselamatan masyarakat. (eyf)
Belasan Tahun Terbengkalai, Apa Kabar Eks Wonderia Semarang? |
![]() |
---|
Diduga Ada Penggelapan, Alasan 72 Sertifikat Punsae Semarang Belum Keluar Padahal Lunas Sejak 2017 |
![]() |
---|
Lapas Jateng Over Kapasitas 51 Persen: DPR Soroti Wacana Penambahan Penjara Baru |
![]() |
---|
Belasan Tahun Terbengkalai, Eks Wonderia Belum Diminati Investor |
![]() |
---|
Agustina Gandeng KPK Benahi Internal Pemkot Semarang: Kepercayaan Publik adalah Modal Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.