Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Ini Alasan Konsumen Batang Tinggalkan MinyaKita dan Beralih ke Minyak Premium

Menurut warga Kabupaten Batang, meski harga MinyaKita lebih murah dari minyak premium, namun penggunaannya lebih boros.

Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/DINA INDRIANI
MINYAK CURAH - Pedagang minyak goreng curah di Pasar Batang sedang melayani pembeli. Beberapa warga di Kabupaten Batang memilih beralih dari MinyaKita ke minyak curah atau minyak premium. 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Polemik kecurangan MinyaKita masih menjadi perbincangan hangat.

Sebelumnya Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak dan menemukan bahwa isi minyak goreng MinyaKita tidak sesuai dengan takaran yang tercantum dalam kemasan.

Beberapa warga di Kabupaten Batang memilih beralih ke minyak curah atau minyak premium.

Baca juga: Anggota DPR RI Rizal Bawazier Tegaskan KITB Harus Punya Multiplier Effect untuk Warga Batang

Baca juga: Kondisi Terkini Ribut Uripah 19 Tahun Tinggal di Hutan, Bupati Batang Kontak Dubes RI di Malaysia

Selain kecewa akan isu kecurangan takaran, kualitas MinyaKita menjadi alasan mereka.

Satu di antaranya, Rindang, ibu rumah tangga di Cepokokuning Batang.

Menurutnya, meski harga MinyaKita lebih murah dari minyak premium, namun penggunaannya lebih boros.

"Sudah tidak pakai MinyaKita, soalnya lebih boros."

"Buat dua kali penggorengan sudah tidak bagus."

"Jadi beralih ke minyak premium," tuturnya, Selasa (11/3/2025).

Hal yang sama pun diungkapkan Acik, warga Cepokokuning.

"Kalau untuk masak cepat hitam, lebih boros."

"Kalau kemasan premium bisa beberapa kali penggorengan, masih agak bagus."

"Kalau takaran belum pernah mencoba, tapi kalau isunya benar ada kecurangan pasti masyarakat kecewa," ujarnya.

Sementara itu, Analis Perdagangan Disperindagkop Kabupaten Batang, Mursiti menyebut, saat ini stok minyak di Batang masih aman.

"Saat ini kebanyakan di pasaran adanya minyak goreng merk "Rizki" dan MinyaKita produksi UMKM, bukan yang subsidi pemerintah," jelasnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved