Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Siapkan Masa Depan, Elly Amaliyah Rutin Sisihkan Penghasilan untuk Tabungan Emas

Perjuangan Ellya Amaliyah, seorang pekerja perusahaan swasta di Kota Semarang menabung emas di Pegadaian.

TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN 
TABUNGAN EMAS DIGITAL - Seorang pegawai swasta, Ellya Amaliyah di Semarang menunjukan tabungan emas digitalnya di aplikasi Pegadaian Digital, Minggu (16/3/2025). Ellya rajin menabung emas sejak 2018 silam.  

Dengan bergabungnya Pegadaian bersama BRI Group, ia berharap, masyarakat bisa lebih mengenal produk Pegadaian, terutama tabungan emas.  

"Buka atau nabung tiap hari lewat BRImo ada. Pengguna BRImo banyak, jadi lebih memudahkan prouduk kita, fitur Pegadaian dikenal masyarakat," ucapnya. 

Emas Sebagai Pasar Keuangan 

Sementara itu, Guru Besar sekaligus Ekonom Universitas Diponegoro (Undip), FX Sugiyanto menyampaikan, emas yang merupakan aset bukanlah hal baru sebagai alat tukar. 

Dengan diresmikannya Bank Emas, menurut dia, menjadi sebuah rekognisi bahwa emas masuk dalam standar pasar keuangan finansial.

Selama ini, pasar keuangan finansial meliputi pasar modal, gadai, dan beragam macamnya. Emas sebagai satu bentuk pasar keuangan baru yang diakui dalam sistem keuangan di Indonesia.

"Poin positif kalau kita lihat dari sejarah, emas itu relatif paling stabil fluktuasinya. Kalau menyimpan aset dalam bentuk emas, itu relarif tidak mengalami fluktuasi yang relatif tinggi, bisa digunakan untuk jaminan dan pinjaman setara dengan pinjaman emas," jelasnya. 

Baca juga: Beri Kesempatan Emas Calon Mahasiswa Baru, Kampus UIN Saizu Buka PMB 2025 Berbagai Jalur Seleksi

Kelebihannya, kata dia, lebih pada stabilitas nilai aset. Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis tersebut memandang, emas sendiri relatif kategori liquid sebagai alternatif aset keuangan. Ini menjadi sisi positif.

Sebaliknya, tentu ada beberapa kekurangan karena emas relatif langka.

"Kita punya sejarah pengalaman standar emas, kelangkaan ini yang menjadikan orang berebut emas. Untungnya, sekarang hanya sebagai alternatif. Tentu, lebih disosialisasikan pemahaman masyarakat sebagai alternatif. Sisi positifnya lebih banyak," terangnya. 

Sugiyanto menyebut, emas yang selama ini hanya disimpan di rumah bisa dimasukan dalam sistem keuangan. Itu akan meningkatkan aset-aset yang selama ini tidak tercatat dan masuk standar pasar keuangan. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved