UMKM
ASbag Produk Tas Rajut Asli Semarang Tembus Pasar Internasional, Berawal dari Hobi
Berawal dari hobi merajut, Tri Astuti kini sukses memiliki usaha tas rajut yang sudah tembus ke luar negeri.
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
Selain tas, Asatuti juga membuat dompet dan produk lainnya.
Mengajar Rajut
Keahlian merajut Astuti tak ia pendam sendiri.
Dirinya pun membagikan keahlian merajut dan membuat tas ini kepada banyak orang.
"Baru-baru ini ibu belajar di lapas (perempuan),"
"Begitu ibu pelatihan, ibu harus menuruni ibu. Di Kudus sudah ada narasumber, ibu justru itu menanamkan generasi-generasi penerus,"
Bahkan ia memberikan pelatihan dan bahan gratis kepada yang mau belajar.
"Sini, gratis, kalau mau bisa di UMKM Center, pertama saya gratisin net nya, benangnya, alatnya. Kalau selanjutnya berbayar,"
Salah satu murid yang masih bertahan hingga saat ini adalah Nurul Komariyah (55).
Dirinya sudah menggeluti rajut sejak 2016 dan khusus membuat motif rantai.
"Tarikan saya sudah mapan di model tas yang pakai rantai," ucap Nurul Komariyah.
Komariyah merasa terbantu dalam segi ekonomi setelah bergabung dengan ASbag.
"Alhamdulilah (penghasilan), misalnya di rumah aja tanpa rajut, ya nggak ada. rejeki itu nggak akan kemana, tapi kalau kita nggak kemana-kemana kita nggak ada rejeki," ucap Nurul Komariyah.
Pinjaman BRI
Permintaan yang bertambah membuat Astuti harus menambah modal untuk membeli bahan baku dan juga alat.
Ketika Pelaku UMKM Dapat Ilmu Mengubah Resep Tradisional Dengan Inovasi Masa Kini Oleh Para Chef |
![]() |
---|
UMKM Di Jateng Didorong Perluas Pasar, Ini Cara Agar Bisa Masuk Toko Oleh-Oleh |
![]() |
---|
Mendulang Rupiah Lewat Kerajinan Kayu, Kisah Arif Eko Cahyo Bertahan di Tengah Usaha Mebel Kian Sepi |
![]() |
---|
Jadi Daya Tarik Mancanegara, Kerajinan Anyaman Jateng Tembus Pasar Ekspor |
![]() |
---|
Kreativitas Berkelanjutan di Semarang, Pili Sulap Koran Bekas Jadi Produk Bernilai Jual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.