Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Kisah Samsuri Warga Dusun Juragan Grobogan, Raup Cuan Jutaan Rupiah Hasil Bikin Koper Haji dan Umrah

Sebelum menjadi pengusaha koper di kampung halamannya di Dusun Juragan Grobogan, Samsuri pernah bekerja di industri serupa di Jakarta. 

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/FACHRI SAKTI NUGROHO
KOPER HAJI - Samsuri warga Dusun Juragan, Desa Watupawon, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan. Pria 33 tahun ini memamerkan hasil pembuatan koper dan tas untuk kebutuhan haji dan umrah. 

Namun banyak di antaranya yang memilih mendirikan pabrik atau home industri di Jakarta. 

"Di Desa Watupawon banyak pengrajinnya, cuma domisilinya sebagian merantau di Jakarta."

"Kalau di sini home industri sepuluh orang ada," kata Ruhadi. 

Selain Samsuri, Sekdes menyebut ada beberapa pengusaha koper dan tas yang sukses di Watupawon. 

"Sampai saat ini yang masih eksis dan dipercaya bekerja sama dengan perusahaan dan lembaga pemerintah itu ada tiga, yakni Tarsono, Suparmin, serta Samsuri," ungkapnya. 

Menurut Ruhadi, home industri pengrajin koper dan tas di desanya sangat membantu perekonomian warga. 

"Penjahitnya juga dari warga sini, banyak penjahit yang selama Covid-19 dari Jakarta pulang ke kampung dan menerima orderan dari ketiga orang tersebut."

"Adanya home industri pengrajin tas itu membantu perekonomian di desa kami."

"Sebenarnya matapencaharian utama warga kami adalah petani."

"Di sela-sela waktu bertani warga bisa menjahit tas, para penjahitnya sudah mahir, tas bentuk apapun bisa membuat karena sudah lama berkecimpung membuat tas di Jakarta," ungkapnya. 

Ruhadi dan Pemerintah Desa sebenarnya ingin mengembangkan potensi pembuatan koper dan tas warganya dengan memfasilitasi lewat BUMDes.

Namun warga ternyata bisa berjalan mandiri tanpa harus menunggu uluran tangan dari pemerintah. 

"Kami juga mengusulkan BUMDes pengrajin tas, bahkan kami sudah menganggarkan mesin jahit, namun warga tidak dibantu desa sudah bisa berjalan, akhirnya untuk BUMDes sekarang mencanangkan agrowisata," pungkasnya. (*)

Baca juga: PT Ace Medical Bangun Pabrik di Batang, Nilai Investasi Rp1,7 Triliun, Bakal Serap 3.500 Tenaga

Baca juga: 13 Siswa SD Proyonanggan Batang Dilaporkan Muntah dan Diare Seusai Santap Menu Makan Bergizi Gratis

Baca juga: Pria 40 Tahun Warga Pliken Banyumas Ini Diduga Tewas Dibunuh, Kata Warga: Urusan Gadai Motor

Baca juga: PSIS Semarang Tanpa Boubakary Diarra di Laga Away Lawan Semen Padang, Perannya Diganti Siapa?

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved