UMKM
Kisah Jeni Hartati Membangun Ekonomi yang Lebih Baik dengan Kelezatan Keripik Tempe Sehat Kimilanqu
Jeni Hartati berhasil bangkit dari masa sulit dengan usaha keripik tempe miliknya yang diberi nama Kimilanqu.
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM - Jeni Hartati berhasil bangkit dari masa sulit dengan usaha keripik tempe miliknya yang diberi nama Kimilanqu.
Pada tahun 2009, sang suami harus pensiun dini, sedangkan masih ada 3 anak yang butuh biaya untuk sekolah.
Meskipun ia sudah memiliki toko kelontong dan fotocopy, namun pendapatan masih dirasa kurang.
Saat masa terendah tersebut, Jeni mendapat ide dari keripik tempe yang sering dibuat oleh sang ibu.

Jeni menceritakan jika ibunya memang sering membuat keripik tempe untuk dibagikan ke saudara.
Ia pun berfikir untuk membuat dan menjual keripik tempe tersebut.
“Akhirnya saya mulai membuat, sebenarnya ide dari mami saya, beliau suka bikin keripik tempe, tipis, tapi masih keliatan tepungnya. Tapi nggak dijual, cuma bikin dibagi-bagi ke saudara. Kenapa nggak saya bikin aja, tapi konsepnya beda,” ucap Jeni pada Rabu (16/4/2025) saat ditemui di Rumah BUMN Semarang.
Berbekal resep dari sang ibu, Jeni lalu memproduksi keripik tempe.
Awalnya ia menitipkan produk buatannya di warung.
“Saya punya ide dibuat ide, tipis tapi tanpa balutan tepung tebal. Trial eror, saya bikin, mama dititipin ke warung dengan kemasan plastik kecil. Terus berkembang lagi pakai disablon, lalu ada info jika disablon tidak sehat. Lalu saya pakai label aja,” lanjutnya.
Sebagai produk yang banyak diproduksi oleh banyak pihak, Jeni pun mengusung konsep berbeda dari produk keripik tempe lain.
Keripik tempe buatan Jeni mengusung konsep sehat.

Jeni menggunakan minyak kelapa untuk menggoreng produk buatannya.
“Memang dari awal saya konsepnya produk sehat, kedua kita pangsa pasarnya yang middle high. Jadi saya nggak mau yang kelas menengah ke bawah, bukan mengabaikan. Kalau untuk makanan yang konsep sehat, costnya lebih tinggi. Saya menggunakan minyak kelapa, bukan sawit,”
Sehingga produk Jeni memiliki target pasar sendiri.
Ketika Pelaku UMKM Dapat Ilmu Mengubah Resep Tradisional Dengan Inovasi Masa Kini Oleh Para Chef |
![]() |
---|
UMKM Di Jateng Didorong Perluas Pasar, Ini Cara Agar Bisa Masuk Toko Oleh-Oleh |
![]() |
---|
Mendulang Rupiah Lewat Kerajinan Kayu, Kisah Arif Eko Cahyo Bertahan di Tengah Usaha Mebel Kian Sepi |
![]() |
---|
Jadi Daya Tarik Mancanegara, Kerajinan Anyaman Jateng Tembus Pasar Ekspor |
![]() |
---|
Kreativitas Berkelanjutan di Semarang, Pili Sulap Koran Bekas Jadi Produk Bernilai Jual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.