UMKM
Kisah Jeni Hartati Membangun Ekonomi yang Lebih Baik dengan Kelezatan Keripik Tempe Sehat Kimilanqu
Jeni Hartati berhasil bangkit dari masa sulit dengan usaha keripik tempe miliknya yang diberi nama Kimilanqu.
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
“Konsekuensinya middle high, pasar terbatas. Saya tidak bisa melanglang buana di pasar tradisional,” lanjut Jeni.
Jeni pun mulai mengurus sertifikat P-IRT.
Lalu pada tahun 2011, ia pun membuat produk baru yaitu keripik kentang.
“Kemudian 2011 saya buat keripik kentang. Memang bisnis naik turun kita berusaha semaksimal mungkin,”
Jeni pun berhasil mengubah perekonmiannya.
Ia juga berhasil membiayai ketiga anaknya mengeyam pendidikan tinggi menjadi orang sukses.
Saat ini anak-anak Jeni sudah memiliki profesi mentereng.
Mulai dari IT, designer visual dan Arsitek.
Keripik tempe produksi Jeni dibanderol dengan harga Rp 22 ribu, sedangkan keripik kentang dibanderol dengan harga lebih mahal yaitu Rp 25 ribu.
Produk Kimilanqu bisa ditemui di sejumlah toko oleh-oleh di Kota Semarang, Indomaret dan juga marketplace.
Dukungan BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) ikut berperan dalam perkembangan usaha Kimilanqu milik Jeni.
Ibu tidak anak ini menceritakan ia menjadi salah satu nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.
Dirinya sempat mengambil pinjaman modal senilai Rp 25 juta.
Ketika Pelaku UMKM Dapat Ilmu Mengubah Resep Tradisional Dengan Inovasi Masa Kini Oleh Para Chef |
![]() |
---|
UMKM Di Jateng Didorong Perluas Pasar, Ini Cara Agar Bisa Masuk Toko Oleh-Oleh |
![]() |
---|
Mendulang Rupiah Lewat Kerajinan Kayu, Kisah Arif Eko Cahyo Bertahan di Tengah Usaha Mebel Kian Sepi |
![]() |
---|
Jadi Daya Tarik Mancanegara, Kerajinan Anyaman Jateng Tembus Pasar Ekspor |
![]() |
---|
Kreativitas Berkelanjutan di Semarang, Pili Sulap Koran Bekas Jadi Produk Bernilai Jual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.