Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Kesakralan Wayang Topeng Soneyan, Kesenian Berumur Ratusan Tahun di Pati

Panggung di Sanggar Waringin Tunggal, Dukuh Kedungpanjang, Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Mazka Hauzan Naufal
WAYANG TOPENG SONEYAN - Pementasan drama tari Wayang Topeng Soneyan dalam momen Sedekah Bumi di Dukuh Kedungpanjang, Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Sabtu (3/5/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, PATI -  Panggung di Sanggar Waringin Tunggal, Dukuh Kedungpanjang, Desa Soneyan, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, dipadati ratusan warga, Sabtu (3/5/2025) siang.


Mereka "khusyuk" menyimak pementasan Wayang Topeng Soneyan yang diiringi alunan musik gamelan.


Pertunjukan kesenian drama tari ini boleh dibilang sakral bagi warga desa setempat.


Sebab, kesenian ini diyakini sudah berumur ratusan tahun.


Lailatul Qodriyah dan Dwi Wahyudiarto menulis artikel ilmiah berjudul "Pertunjukan Wayang Topeng Dusun Kedungpanjang, Soneyan, Margoyoso, Kabupaten Pati (Kajian Holistik)" yang dipublikasikan di Jurnal Greget (ISI Surakarta) Volume 17 nomor 1, Juli 2018.


Dalam artikel tersebut, disebutkan bahwa pertunjukan wayang topeng di Desa Soneyan telah ada sejak 1896.


Topeng-topeng yang dikenakan para penari atau pelakonnya hanya keluar satu tahun sekali pada momen ritual sedekah bumi atau bersih desa.


Topeng-topeng itu diwariskan secara turun-temurun antargenerasi seniman.


Sedekah bumi di Desa Soneyan digelar pada Sabtu Kliwon bulan Apit.


Adapun kesenian Wayang Topeng Kedungpanjang Soneyan pada 2021 lalu diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kemdikbudristek dan UNESCO.


Dikutip dari laman Kemdikbud, kesenian wayang topeng pada tradisi sedekah bumi di Desa Soneyan dipercaya merepresentasikan kehidupan agraris, wujud rasa syukur terhadap Tuhan atas berkah dan melimpahnya hasil bumi.


Selain itu juga sebagai wujud rasa hormat terhadap leluhur, karena dipercaya jika saat sedekah bumi tidak melakukan pertunjukan wayang topeng, maka akan terjadi pagebluk atau wabah penyakit.


Maka, pertunjukan wayang topeng pada saat sedekah bumi di Desa Soneyan juga diyakini sebagai ritual tolak bala.


Kepala Desa Soneyan, Margi Siswanto, menyebut bahwa kesenian ini berasal dari Kasunanan Surakarta.


"Ratusan tahun lalu kesenian ini milik Kasunanan Surakarta. (Senimannya) hijrah ke Pantai Utara Jawa Tengah, yakni di Soneyan ini. Sejak saat itu, sedekah bumi dengan acara tarian wayang topeng terus berjalan. Topeng yang dipakai itu sudah sejak zaman dahulu," jelas dia.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved