Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Bupati Tika: Pemkab Kendal Sudah Punya Investor Kelola Sampah Sistem RDF

Investor yang akan mengelola TPA Darupono Kendal ini diklaim telah melakukan pemaparan progres pengelolaan sampah berbasis Refuse Derived Fuel (RDF). 

TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
INVESTOR - Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari. Disebutkannya jika saat ini Pemkab Kendal telah memiliki investor untuk mengelola sampah di TPA Darupono menggunakan sistem RDF. 

"Untuk yang pihak swasta saat ini sudah ada untuk membangun pengolahan sampah."

"Insya Allah bisa terealisasi tahun ini," sambungnya.

ANGKUT SAMPAH - Ilustrasi truk pengangkut sampah menuju TPA Darupono Kendal.
ANGKUT SAMPAH - Ilustrasi truk pengangkut sampah menuju TPA Darupono Kendal. (TRIBUN JATENG/ AGUS SALIM)

Baca juga: Miliki Layanan Inovasi Terbaik, Tiga Instansi Pemkab Kendal Diganjar Penghargaan Menpan RB

Baca juga: TPA Darupono Kendal Butuh Tambahan Alat Berat, DLH: Kondisinya Memprihatinkan

Diterangkan lebih lanjut, saat ini Kabupaten Kendal telah mengelola sampah secara mandiri, dengan RDF menjadi alternatif energi yang sejalan dengan komitmen terhadap pengembangan energi terbarukan.

Benny pun meyakini bahwa RDF akan menjadi pendorong investasi baru di Kendal.

Saat ini, hanya 0,74 persen sampah di Kendal yang terkelola, sisanya dibiarkan dengan sistem open dumping.

"Jika RDF bisa diproduksi secara masif, potret Kendal akan berubah jadi bersih dan indah,“

"Kalau tidak diselesaikan, kami hanya akan mewariskan gundukan tanah."

"Karena itu, janji kampanye harus diwujudkan dan RDF jadi salah satu jalannya." tegas Benny Karnadi.

Direktur Utama PT Semen Gresik, Muchamad Supriyadi menjelaskan bahwa kebutuhan bahan bakar alternatif untuk pabrik Semen Gresik mencapai 200 ton per hari.

Dia menyebut, RDF mampu menghasilkan panas hingga 1300 derajat Celcius, sesuai standar proses produksi semen.

Kehadiran PT Semen Gresik akan memanfaatkan residu sampah dari metode RDF sebagai bahan bakar alternatif pengganti batubara.

“Kalau Kendal bisa menyediakan 200 ton sampah basah dan ketika kering menjadi 100 ton per hari, ini sudah sangat potensial.”

"Jadi nanti RDF akan menjadi energi terbarukan yang bisa digunakan sebagai bahan baku pengganti batubara untuk pembuatan semen," paparnya.

Supriyadi tak memungkiri, masa depan penggunaan batu bara tak bisa bertahan lebih lama, sehingga diperlukan solusi alternatif energi untuk keberlangsungan produksi semen.

"Pabrik kami masih menggunakan batubara yang masa depannya tidak panjang."

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved