Mahasiswa KPI UIN Saizu Sabet Juara 3 Voice Over Tingkat Nasional di UNY

TRIBUNJATENG.COM - Kabar membanggakan kembali datang dari mahasiswa berprestasi dari Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto. 

Kali ini, mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Saintek, Mona Indira berhasil meraih Juara 3 Nasional ajang Magenta Announcer Competition kategori Voice Over.

Kegiatan diselenggarakan oleh Magenta Radio Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) pada Sabtu, 17 Mei 2025. Kompetisi ini diselenggarakan sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis ke-61 UNY.

Ini menjadi salah satu lomba bergengsi di kalangan mahasiswa penyiaran dan komunikasi se-Indonesia. Sebanyak 169 peserta dari berbagai universitas ternama mengikuti kompetisi ini, memperlihatkan tingginya animo serta kualitas persaingan.

Salah satu kategori paling bergengsi dalam kompetisi ini adalah Voice Over, yang menguji kemampuan peserta dalam artikulasi, intonasi, ekspresi suara, dan kemampuan menyampaikan pesan dengan efektif melalui suara.

Sebanyak 51 peserta berusia 17 hingga 27 tahun mengikuti lomba ini, menjadikannya kategori yang sangat kompetitif. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, Mona Indira berhasil masuk dalam 10 finalis terbaik yang tampil dalam babak final secara daring pada 10 Mei 2025.

Dalam tahap final tersebut, para peserta diminta membawakan naskah voice over dalam format audio visual, yang kemudian dinilai oleh dua juri profesional di bidang voice over serta dosen penyiaran dari UNY.

Malam puncak dan pengumuman pemenang digelar secara luring di Ruang Sidang Abdullah Sigit, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNY, yang dihadiri oleh para finalis terpilih.

Di sinilah Mona Indira diumumkan sebagai peraih Juara 3 Nasional, menyisihkan puluhan peserta lainnya dari berbagai kampus.

Dari Hobi Jadi Prestasi

Dalam wawancara usai pengumuman, Mona mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya. “Alhamdulillah, saya bersyukur bisa membawa nama baik UIN Saizu di tingkat nasional," ujarnya.

Ini adalah wujud dari passion saya di bidang voice over dan public speaking yang telah saya geluti sejak duduk di bangku sekolah dasar. Perjuangan Mona untuk mencapai titik ini memang tidak mudah. 

Ia mengaku menghadapi kendala teknis saat babak final, terutama terkait kestabilan jaringan internet saat presentasi via Zoom.

“Ada sedikit kendala teknis, tapi saya tetap berusaha maksimal dengan persiapan yang matang, latihan berkali-kali, serta tentunya doa dan dukungan dari banyak pihak,” tuturnya.