Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sidang Kasus Kematian Dokter Aulia

Dr Aulia Risma Menangis di Kamar Sebelum Jasadnya Ditemukan, Curhat Soal 2 Sosok Ini di PPDS Undip

Sebelum jasadnya ditemukan di kamar kosnya, dr Aulia Risma Lestari banyak curhat ke sahabat dan keluarga

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
Tribunjateng/Iwan Arifianto.
TAK AJUKAN KEBERATAN - Zara Yupita Azra satu dari tiga terdakwa kasus dugaan pemerasan dan perundungan pada program PPDS Anestesi Undip Semarang mengikuti persidangan di PN Semarang, Kota Semarang, Senin (26/5/2025). Ketiga terdakwa tidak mengajukan keberatan atau eksepsi dalam sidang perdana tersebut. 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Sebelum jasadnya ditemukan di kamar kosnya, dr Aulia Risma Lestari banyak curhat ke sahabat dan keluarga.

Fokus utama tentang kelelahan baik secara fisik maupun keuangan selama ia menjadi mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Undip.

Hal itu  diungkap oleh sahabat dr Aulia Rism, Nur Diah Kusumardani.

Diah adalah salah satu saksi dalam sidangdi Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Rabu (4/6/2025) malam.

Diah lah yang melihat bagaimana kondisi jasad dr Aulia Risma saat pertama ditemukan.

Baca juga: "Saya Lihat Jasad Dr Aulia Risma Genggam Suntikan" Diah Saksi Kasus PPDS Undip Bongkar Semuanya

Vieta Ungkap Kondisi Ayah dr Aulia Risma Drop Seusai Pemakaman Putrinya, Muntah Darah Sampai Pingsan
Vieta Ungkap Kondisi Ayah dr Aulia Risma Drop Seusai Pemakaman Putrinya, Muntah Darah Sampai Pingsan (INSTAGRAM)

Menurut Diah, Risma sempat bercerita kepadanya soal beratnya menjalani program PPDS Anestesi di RSUP Kariadi Semarang

Selama mengikuti program itu, Risma telah kelelahan baik secara fisik dan terkuras  ekonominya. 

Soal ekonomi, Risma mengungkapkan tabungannya telah habis untuk membayar kebutuhan seniornya. 

Bahkan, ketika uangnya telah habis tetap harus ada iuran yang harus dibayarkan.

"Meskipun uang sudah habis tapi entah bagaimana caranya uang itu harus ada (untuk iuran). Istilahnya di antara mereka MPC 'mbuh piye carane'," terangnya.

Diah mengetahui sedetail itu karena bersahabat dengan Risma.

Mereka juga tinggal dalam satu lingkungan kos.

Selain itu, suaminya juga teman seangkatan Risma dalam program yang sama.

Bedanya, suaminya berada di divisi lain dalam program itu.

"Suami saya mengalami hal serupa yang dialami oleh Risma. Namun, saya menilai beban yang ditanggung Risma lebih berat daripada suaminya saya. Sebab, korban berada di Divisi Ilmiah," tuturnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved