Berita Semarang
Dampak Ekonomi Dari Rob di Sayung Demak, Banyak Pengusaha Pilih Angkat Kaki
Bencana rob yang sudah menjadi langganan di wilayah Sayung, Kabupaten Demak berdampak terhadap aktivitas ekonomi setempat.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bencana rob yang sudah menjadi langganan di wilayah Sayung, Kabupaten Demak berdampak terhadap aktivitas ekonomi setempat.
Hal itu dirasakan tidak hanya oleh pengusaha melainkan para pekerja.
Baca juga: Polres Demak Gelar Pasar Murah dan Bazar UMKM di Sayung Bantu Korban Banjir Rob
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng, Frans Kongi menyampaikan, rob di sayung sudah menjadi persoalan lama yang hingga kini masih belum terselesaikan.
Para pengusaha tidak bisa mengembangkan usahanya lagi akibat rob.
"Rob sayung sudah cerita lama, dari dulu. Pengusaha di sana tidak bsa mengembangkan usahanya lagi," ujar Frans, Rabu (25/6/2025).
Dia memaparkan, salah satu syarat investasi maju adalah infrastruktur yang baik. Jika kondisi suatu wilayah banjir, arus lalu lintas macet, dan kondisi infrastruktur lain yang kurang mendukung, usaha tidak akan dapat maju.

"Salah satu syarat investasi maju, usaha kita maju, itu infrastruktur jalan. Kalau disana banjir macam begitu, macet dan lain sebagainya, itu akan menghalangi usaha kita. Biaya logistik mahal. Banyak efek ini itu. Apalagi, malau rob masuk ke perusahaan," paparnya.
Persoalan ini, lanjut dia, sudah menjadi masalah yang cukup lama.
Para pengusaha yang mulanya berada di sana tidak dapat mengembangkan usaha lagi.
Dia menyebut, secara berangsur para pengusaha berpindah tempat ke wilayah lain yang lebih mendukung untuk berusaha, antara lain ke Jepara, Pati, dan Grobogan.
Wilayah tersebut dinilai masih sangat terjangkau untuk berusana. Di samping itu, kebutuhan air juga memadai.
Dia menilai, prospek investasi di wilayah Sayung tidak lagi menjanjikan seperti 20 - 30 tahun lalu.
"Yang ada harapan meneruskan usaha mereka cari (tempat)yang lebih baik, kalau nggak ya mereka tutup. Air susah disana meski rob. Air bawah tanah nggak boleh di ambil," katanya.
Jika persoalan rob di Sayung tidak segera diatasi, menurut dia, akan dapat menganggu investasi. Kondisi di Sayang mendatangkan kerugian secara terus menerus.
Tidak hanya segi logistik, masuk dan keluar bahan baku, namun juga merugikan karyawan.
Dies Natalis ke-43 SCU, Angkat Tema Pendidikan Personal dan Inklusif yang Mengubah dan Menggerakkan |
![]() |
---|
Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Selasa 5 Agustus 2025, Naik Rp 13.000 per Gram |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Selasa 5 Agustus 2025: Banyumanik Hujan Petir |
![]() |
---|
Kisah Sosok Setyo Hadi Pemilah Sampah Berangkat Umrah, Berkah Perluasan TPA Blondo Semarang |
![]() |
---|
Alasan Ayah Bocah SD Yang Viral Susuri Sungai Diusir Warga Semarang Karena Melepaskan Anjingnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.