Berita Kendal
Bertahan di Tengah Ketidakpastian: Perajin Tempe Rumahan Kendal Disuntik Bantuan Pemerintah
Raut kebahagiaan terlukis dari senyum Badriyah, perajin tempe rumahan di Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal.
Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Raut kebahagiaan terlukis dari senyum Badriyah, perajin tempe rumahan di Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal saat menerima bantuan kedelai dari Pemkab Kendal, Senin (30/6/2025).
Sebelum terpilih mendapat bantuan, Badriyah dan kolega, terus memutar otak bertahan di tengah ketidakpastian harga kedelai yang fluktuatif.
Harga kedelai terus berubah tiap waktu, terkadang Badriyah mendapat harga Rp 12 - 14 ribu per kilogram.
Baca juga: Desa Mororejo Kendal Wilayah Terparah Dampak Rob, Disusul Kelurahan Banyutowo, Ini Janji Bupati Tika
Nominal itu dinilai masih terlalu tinggi untuk bisnis rumahan yang dirintis Badriyah menghidupi keluarga.
Badriyah menyadari, usaha kecilnya hanya mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Rasa dilema juga terus hinggap, menjaga kualitas tempe dengan tidak mengurangi ukuran di tengah harga kedelai yang tergolong tinggi.
Di sisi lain, Badriyah juga ingin menjaga kepercayaan pelanggan dengan harga yang tetap utuh.
"Itu terjadi sejak masa Covid-19, tapi alhamdulillah dua bulan terakhir ini harga kedelai sudah Rp 10 ribu per kilogram," ujarnya.
Setelah harga kedelai menurun, Badriyah kini bak ketiban durian runtuh. Ia bersama puluhan perajin tempe rumahan lain mendapat bantuan kedelai sebanyak 35 kg untuk masing-masing orang.
"Alhamdulillah sekali ini membangkitkan semangat teman-teman perajin tempe. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kendal," sambungnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengalokasikan pemberian bantuan kepada perajin tempe rumahan kategori kecil.
Tujuannya untuk meringankan beban, di tengah kondisi harga kedelai yang fluktuatif.
Selain itu, bantuan diberikan dalam bentuk alat pertanian seperti Combine, power thresher, rice transplanter dan traktor roda dua.
Baca juga: Setahun Tak Diperbaiki, Jembatan Amblas Penghubung Dua Desa di Kendal Hanya Ditutup Pelat Baja
"Kondisi harga kedelai yang tidak stabil, antara Rp10 ribu sampai Rp 14 ribu. Kadang cukup tinggi, menjadi berat untuk bisa bertahan, kami juga berikan bantuan alat pertanian untuk target swasembada pangan," ungkapnya.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari berharap, bantuan ini bisa bisa meningkatkan produktivitas tempe dan menstabilkan harga kedelai.
"Karena saat kami ke lapangan itu ada beberapa masyarakat yang menyampaikan aspirasi soal permasalahan mereka, dan ini sebagai jawaban untuk membantu mereka," tandasnya. (ags)
Pesan Bupati ke Mahasiswa UMKABA: Kuasai Keterampilan Tingkatkan Mutu SDM Kendal |
![]() |
---|
Komitmen Pemkab Kendal Dukung Kemandirian Santri Perkuat UMKM Lokal |
![]() |
---|
Di Kendal, Periksa Anak ke Puskesmas Kini Ditangani Dokter Spesialis |
![]() |
---|
Kronologi Nenek Pikun Lolos Dari Kebakaran Rumah Akibat Obat Nyamuk Bakar di Kendal |
![]() |
---|
Bupati Tika Sebut Serapan Tenaga Kerja Lokal Kendal di KIK Capai 34 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.