Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

SPMB Semarang

Inilah Sekolah Paling Sepi Peminat di Kota Semarang, Berharap SPMB Tahap II Bawa Angin Segar

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang kembali membuka gelombang kedua Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB)

Tribun Jateng/ F Ariel Setiaputra
SEKOLAH SEPI PEMINAT - Suasana halaman depan sekolah SD Bugangan 02 Kota Semarang Selasa (8/7/2025). Pada SPMB Kota Semarang tahun ini menjadi sekolah paling sepi peminat pada jenjang SD. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang kembali membuka gelombang kedua Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) pada 7–8 Juli 2025. 

Pembukaan ini memberi harapan baru bagi sejumlah sekolah negeri yang sebelumnya kekurangan siswa, termasuk SD Negeri Bugangan 02, yang sempat viral karena hanya memperoleh empat pendaftar di tahap awal.

Tidak seperti sebelumnya, pendaftaran tidak dilakukan secara daring mandiri. Kini, calon siswa harus datang langsung ke sekolah tujuan yang masih memiliki kuota. Petugas sekolah akan membantu proses pendaftaran di tempat.

Khusus bagi calon siswa dari luar Kota Semarang, mereka diperbolehkan mendaftar melalui jalur domisili asalkan menyertakan fotokopi KTP/KK dari daerah asal dan surat domisili dari kelurahan setempat di Semarang. Hal ini memberikan peluang bagi anak-anak dari luar kota yang tinggal dan mengikuti orang tua bekerja di Semarang.

Baca juga: Sudah Dibuka, Ini Rangkaian Jadwal SPMB TK dan SD Gelombang 2 Kota Semarang

Baca juga: SPMB SD Gelombang 2 Kota Semarang Dibuka, Disdik: Ada 222 SD Buka Pendaftaran

Salah satu sekolah yang menyambut baik SPMB lanjutan ini adalah SDN Bugangan 02, yang sebelumnya hanya mendapatkan empat pendaftar, dan bahkan hanya tiga yang mendaftar ulang.

“Empat itu pun yang daftar ulang hanya tiga karena satunya itu miss komunikasi. Kami infokan tapi tidak aktif nomor HP-nya. Setelah itu baru datang ke sekolah H plus berapa, sehingga tidak diterima,” ujar Kepala SDN Bugangan 02, Tri Yuliastuti Tungga Dewi.

Setelah kabar minimnya pendaftar tersebar luas di SD Bugangan 02, Lia mengatakan banyak orang tua calon murid (CMB) yang menanyakan langsung ke sekolah.

Lia menyebut, ada sekitar 19 data calon siswa yang tertampung.

19 calon siswa tersebut kebanyakan berdomisili di Semarang namun memiliki KK luar kota.

“Kemarin kami dengar dari dinas bahwa SPMB kembali dibuka. Ini jadi angin segar bagi kami dan sekolah-sekolah yang kemarin mendapat siswa sedikit,” ungkapnya.

Dari 19 calon siswa tersebut, sudah ada lima hingga enam yang dipastikan mendaftar ulang. Namun, beberapa lainnya sudah terlanjur mendaftar ke sekolah swasta.

Angka tersebut juga menyusut pada SPMB tahap II ini sebab beberapa di antaranya memilih mendaftar di sekolah negeri lain.

Dikatakan Lia ada beberapa sekolah negeri lain yang cukup berdekatan sehingga orang tua memilih tidak mendaftar ke SD 02 Bugangan.

Lia mengatakan, pihaknya menerima situasi tersebut sebab kondisi infrastruktur sekolah mereka dibanding dengan sekolah-sekolah lain memang lebih tertinggal.

"Mungkin dari 19 yang sempat kami tampung itu ada yang lari ke sekolah lain. Kami juga tidak menyalahkan, karena kondisi sekolah kami juga masih membangun. Memang secara infrastruktur kami yang paling minim," katanya.

"Orangtua juga pasti akan melihatnya fisik bangunan sekolahnya seperti apa. Sehingga yang 19 tadi menyusut, tidak seperti yang kami bayangkan," katanya.

Menurut Lia, ada pula yang bimbang karena memikirkan biaya SPP dan keberlanjutan pendidikan di sekolah swasta.

“Kalau memang mau ke sini, harus sampaikan baik-baik ke sekolahnya. Kami paham situasinya cukup complicated,” tambahnya.

Meski demikian, Lia menegaskan bahwa kualitas pendidikan di SD 02 Bugangan sebetulnya tidak kalah dengan sekolah lain.

Sebab, guru-guru di sekolah yang beralamat di Jalan Barito tersebut diisi guru-guru berstatus ASN dan telah memiliki sertifikat pendidik (Serdik).

“Memang secara infrastruktur kami yang paling minim. Tapi insyaallah secara kualitas kami tidak kalah. Guru-guru kami semua sudah ASN dan bersertifikat (Serdik),” tegasnya.

Faktor lain yang membuat SD Bugangan 02 sepi peminat sebab sekolah tersebut lebih dekat dengan kawasan usaha seperti pertokoan bahkan industri.

Meskipun belum mencapai target seperti tahun lalu yang berhasil menerima 28 siswa, pihak sekolah tetap optimistis bisa mendapatkan 10 hingga 15 siswa.

Sementara itu, Disdik mengingatkan bahwa jika jumlah pendaftar melebihi kuota, akan diberlakukan sistem seleksi berdasarkan jalur prioritas dan asal domisili. Namun bila pendaftar sesuai kuota, semua akan diterima tanpa seleksi.

Jika setelah SPMB tahap kedua masih ada sekolah yang tetap sepi peminat, Pemkot Semarang akan melakukan evaluasi, termasuk mempertimbangkan opsi merger sekolah, meski keputusan itu tidak diambil secara tergesa.

Berikut jadwal penting SPMB TK dan SD Kota Semarang Tahun Ajaran 2025/2026:

Pendaftaran: 7–8 Juli 2025

Pengumuman Online: 10 Juli 2025

Daftar Ulang: 10–11 Juli 2025

MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah): 14 Juli 2025

Kepala Bidang SD Disdik Kota Semarang, Aji Nur Setiawan, menjelaskan bahwa SPMB gelombang dua dibuka karena masih terdapat sekitar 2.300 kursi kosong di 222 SD negeri se-Kota Semarang. Pendaftaran dibuka hanya untuk sekolah yang kuotanya belum terpenuhi.

“Sekolah yang kuotanya sudah penuh tidak dibuka. Yang dibuka hanya untuk TK dan SD yang masih memiliki sisa kursi,” ujarnya, Senin (7/7).

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved