Berita Batang
Tradisi Nyadran di Batang, Warga Pesisir Roban Larung Sesaji hingga Pertunjukkan Wayang Kulit
Ratusan warga berkumpul untuk ritual yang telah diwariskan turun-temurun yaitu sedekah laut.
Penulis: dina indriani | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Ratusan warga berkumpul untuk ritual yang telah diwariskan turun-temurun yaitu sedekah laut.
Bukan sekadar seremoni tahunan, prosesi larung sesaji ini menjadi pelipur dahaga spiritual bagi masyarakat nelayan yang menggantungkan hidupnya pada laut.
Baca juga: Sambang Desa Perdana, Ketika Bupati Batang Turun ke Desa dan Warga Tak Lagi Jauh dari Layanan Publik
Warga Desa Kedungsegog dan sekitarnya, membawa sesaji berisi hasil bumi, bunga, dan doa.
Diarak menuju bibir pantai, sesaji tersebut diluncurkan ke laut dalam prosesi penuh kekhusyukan.
Di sinilah laut tak hanya menjadi tempat mencari nafkah, tetapi juga sahabat yang layak dihormati dan disyukuri.
Bagi warga Roban Barat, Sedekah Laut bukanlah sekadar prosesi adat melainkan budaya yang menghidupkan rasa syukur atas rezeki dari laut sekaligus memanjatkan doa keselamatan bagi keluarga dan sesama nelayan.
Kegiatan syukuran nelayan tersebut dalam rangka menyambut Tahun Baru Saka 1958 yang bertepatan dengan bulan Syuro merupakan tradisi leluhur yang penuh makna spiritual.
Seni tradisional, pengajian, hingga pertunjukan wayang kulit turut menyertai rangkaian acara, memperkuat suasana yang sarat makna.
Tahun ini, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) kembali menunjukkan dukungannya melalui program CSR sebagai bentuk kepekaan sosial dan komitmen terhadap pelestarian budaya.
Kehadiran mereka bukan hanya simbolik, tetapi juga sebagai perpanjangan tangan dalam membangun harmoni antara industri dan tradisi.
General Manager Stakeholder Relation BPI, Aryamir H. Sulasmoro, melalui CSR & Community Relation Manager Ahmad Lukman mengatakan tradisi seperti Sedekah Laut adalah pengingat bagi kita semua bahwa alam memberi bukan hanya sumber daya, tapi juga makna hidup.
Baca juga: Karanganyar Masuk 20 Besar Kabupaten di Jateng dengan Jumlah Wisatawan Terbanyak, Ungguli Batang
"Kami berharap tradisi ini terus tumbuh dan menginspirasi generasi mendatang,"ujarnya, Kamis (10/7/2025).
Kepala Desa Kedungsegog, Rusbad mengatakan kegiatan ini bukan hanya tradisi, tapi cara kita menjaga hubungan dengan alam.
"Dukungan dari BPI dan semua pihak membawa kekuatan moral bagi kami, agar tetap menjaga laut sebagai sumber kehidupan,"pungkasnya.(din)
Jembatan Kalitumpang Batang Tuntas 79 Hari Lebih Cepat |
![]() |
---|
Proyek Trotoar Jalan A. Yani Batang Terancam Molor, Kontraktor Bisa Kena Denda Rp6 Juta per Hari |
![]() |
---|
Alun-alun Batang Dipercantik, Fokus Area Sekitar Pohon Beringin |
![]() |
---|
Pemkab Batang Dorong Eduwisata Lokal, TK-SD Difokuskan Jelajah Potensi Daerah |
![]() |
---|
Cetak Warga Mandiri Lewat DBHCHT, Batang Siapkan SDM Hadapi Ledakan Industri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.