Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Remaja Putri 16 Tahun Dibunuh Ayahnya karena Tak Mau Hapus Akun TikTok

Seorang ayah tega menembak mati putrinya karena tidak mau menghapus aplikasi TikTok di ponselnya.

|
Penulis: Sof | Editor: M Syofri Kurniawan
IST
ILUSTRASI GARIS POLISI: Di Pakistan, seorang ayah tega menembak mati putrinya karena tidak mau menghapus aplikasi TikTok di ponselnya. Pelaku telah ditangkap, demikian juru bicara kepolisian mengatakan, sebagaimana dilansir AFP, Jumat (11/7/2025). (Freepik/kjpargeter) 

TRIBUNJATENG.COM, ISLAMABAD - Di Pakistan, seorang ayah tega menembak mati putrinya karena tidak mau menghapus aplikasi TikTok di ponselnya.

Pelaku telah ditangkap, demikian juru bicara kepolisian mengatakan, sebagaimana dilansir AFP, Jumat (11/7/2025).

"Ayah gadis itu telah memintanya untuk menghapus akun TikTok-nya. Karena menolak, ia membunuhnya," kata juru bicara polisi.

Baca juga: Pria Ini Nekat Lompat dari Kapal Pesiar demi Selamatkan Putrinya yang Jatuh ke Laut

Baca juga: Bocah 5 Tahun Asal Indonesia Dipukul Botol saat Duduk di Luar Kedai Kopi Singapura

Menurut laporan polisi yang dibagikan kepada AFP, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (8/7/2025) di Rawalpindi, sebelah ibu kota Pakistan, Islamabad.

Penyidik mengatakan, sang ayah tega membunuh putrinya yang berusia 16 tahun karena demi kehormatan.

Keluarga korban awalnya mencoba mengatakan bahwa gadis tersebut meninggal karena bunuh diri.

Namun setelah diselidiki polisi, sang ayahlah yang menjadi pembunuh putrinya sendiri.

Di Pakistan, ada beberapa kasus di mana perempuan menjadi korban kekerasan oleh anggota keluarganya karena tidak mengikuti aturan tentang cara berperilaku di depan umum, termasuk di ruang daring.

Bulan lalu, seorang influencer TikTok bernama Sana Yousaf dengan ratusan ribu pengikut dibunuh di rumah oleh seorang pria karena rayuannya ditolak.

Di TikTok, Sana Yousaf berbagi video mengenai kafe, produk perawatan kulit, dan pakaian tradisional favoritnya.

TikTok sendiri sangat populer di Pakistan.

Meski demikian, otoritas telekomunikasi Pakistan telah berulang kali memblokir atau mengancam akan memblokir aplikasi tersebut.

Otoritas beralasan karena adanya perilaku yang dinilai tidak bermoral.

 

Ayah Tembak Mati Putrinya gara-gara Dicemooh Warga Hidup dari Penghasilan Sang Anak

Peristiwa serupa terjadi di Gurugram, India.

Seorang pria menembak mati putrinya yang tengah menyiapkan sarapan untuk keluarga, pada Kamis (10/7/2025).

Pria tersebut bernama Deepak Yadav (49) dan putrinya bernama Radhika Yadav (25).

Ilustrasi penembakan dan airsoft gun
Ilustrasi penembakan (SHUTTERSTOCK/KONSTANTIN SAVUSIA)

Meski sempat dibawa ke rumah sakit oleh paman dan sepupunya, Radhika tetap tak bisa diselamatkan hingga akhirnya mengembuskan nafas terakhir.

Sehari setelah insiden tembakan tersebut, ayah korban menyerahkan diri ke polisi dan mengakui perbuatannya.

Dalam pemeriksaan awal, Deepak Yadav mengatakan bahwa ia menggunakan lima peluru dari pistol berlisensi saat menembak Radhika, di mana ketiganya mengenai punggung putrinya.

Terkait motif di baliknya, pria berusia 49 tahun ini mengaku bahwa ia merasa tertekan oleh komentar negatif dari warga sekitar yang menuduhnya “hidup dari penghasilan anak perempuannya.”

Dilansir dari The Independent, Radhika merupakan mantan atlet tenis profesional yang pernah mewakili India di berbagai turnamen internasional.

Menurut data Asosiasi Tenis Seluruh India (AITA), ia sempat mencapai peringkat 75 di kategori putri U-18 dan posisi 53 di nomor ganda putri.

Namun, setelah mengalami cedera, ia memilih mundur dan mendirikan akademi tenis di kota asalnya untuk melatih para pemain muda.

Karier Radhika ini ternyata menjadi awal dari ketegangan keluarga.

Sang ayah sempat meminta Radhika untuk menutup akademi tersebut, yang kemudian ditolak olehnya.

“Beberapa orang bahkan mempertanyakan karakter anak saya.

Saya sudah minta dia menutup akademi tenisnya, tapi dia menolak,” ujar Deepak kepada penyidik, seperti dikutip NDTV.

Polisi pun menduga kemandirian finansial Radhika, eksistensinya di media sosial, serta kemunculannya dalam sebuah video musik sempat memicu ketegangan dalam keluarga.

Pengadilan setempat langsung menetapkan penahanan selama satu hari terhadap Deepak, menyebut kasus ini sebagai “perkara serius” yang membutuhkan penyelidikan mendalam.

Sementara paman korban, Kuldeep Yadav, menjadi pelapor utama dalam kasus ini.

Ibu Radhika, Manju Yadav, yang berada di rumah saat kejadian, justru mengunci diri di kamar dan menolak memberikan pernyataan tertulis kepada polisi karena sedang sakit. (*)

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayah di Pakistan Bunuh Putrinya karena Tak Mau Hapus Akun TikTok"

dan

"Ayah Bunuh Putrinya Usai Dicemooh Warga Hidup dari Uang Sang Anak"

Baca juga: Pria Tewas Setelah Bikin Heboh Berlari Telanjang dan Makan Rumput di Pinggir Jalan

Baca juga: Finalis MasterChef Malaysia Dihukum 34 Tahun Penjara karena Bunuh ART Asal Indonesia

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved