Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Terdampak Aktivitas Stockpile, Lapak UMKM di Margomulyo Kendal Gulung Tikar

Tapi perlahan, hasil yang dituai mulai menurun sejak beroperasinya usaha stockpile pasir di wilayah tersebut.

TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
LAPAK TUTUP - Sejumlah lapak yang disewa pelaku UMKM di kompleks Taman Desa Margomulyo, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal, gulung tikar akibat banyaknya debu beterbangan dari lalu lalang truk pengangkut pasir usaha stockpile, Sabtu (12/7/2025). Pemkab Kendal pun telah menyiapkan solusi agar pelaku UMKM bisa kembali berjualan. (TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH) 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Suparno (bukan nama sebenarnya) duduk termenung di lapak minuman siap saji miliknya di kompleks Taman Desa Margomulyo, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal, Sabtu (12/7/2025).

Sesekali melihat pesanan yang masuk dari ponsel, lelaki berusia 50 tahunan itu memutar jauh ingatannya mengenang keramaian pelanggan kala melarisi dagangannya.

Suparno tak sendiri, dia bersama sejumlah pelaku UMKM lain mencoba mengais pundi-pundi rupiah di lapak yang disewa di pinggir jalan itu.

Baca juga: Bupati Tika Optimis Angka Stunting di Kendal Bisa Turun Lewat Program Genting

Rintisan langkah Suparno dalam menjajakan dagangannya mulai berbuah manis di awal babak.

Tapi perlahan, hasil yang dituai mulai menurun sejak beroperasinya usaha stockpile pasir di wilayah tersebut.

Lapak-lapak yang terbuat dari kontainer bekas itu, sebenarnya dibangun membelakangi jalan utama.

Namun, debu-debu dari truk pasir saban hari beterbangan mengotori lapak-lapak UMKM.

Para pedagang mencoba bertahan, tetapi kenyataan lebih menyakitkan; memutuskan gulung tikar.

Lapak-lapak penyambung hidup itu, terpaksa ditutup sampai waktu yang tak ditentukan.

Pedagang sadar, siapa yang mau membeli barang dagangannya dengan kondisi kotor; alih-alih mengutamakan kenyamanan dan kesehatan para pelanggan.

"Niku tutup sampun dangu mas, (itu sudah tutup sejak lama mas) lawong enggak ada yang beli," kata Suparno mengawali perbincangan ditemani secangkir kopi tubruk.

Lapak Suparno yang berada di seberang jalan sebenarnya juga ikut terdampak.

Tapi semangat wirausaha masih membara di usianya yang memasuki masa senja.

Sedari siang, ia terus melayani pelanggan dengan setulus hati meski tak seramai masa-masa itu.

Kepala Desa Margomulyo, Sujarno, mencatat ada 9 lapak UMKM yang berdiri di kompleks Taman Desa Margomulyo.

Padahal lokasi itu, menjadi wadah pelaku UMKM menjajakan lapak dagangnya di tengah keramaian: menjadi tempat menikmati suasana sore bagi warga sekitar.

Aktivitas bersantai di taman sembari menikmati kulineran olahan pelaku UMKM itu kini jarang terlihat. 

Dari 9 lapak, hanya tinggal 1 lapak yang masih digunakan berjualan.

"Kios-kios itu terpaksa tidak berjualan lagi karena banyak debu dari aktivitas stockpile," ujarnya.

Sujarno tak mempermasalahkan keberadaan usaha stockpile, namun ia meminta pengusaha menaati aturan dan ikut andil menjaga kebersihan jalan.

"Harapannya selain truk-truk pengangkut pasir itu ditutup terpal, juga pihak stockpile dapat menjaga kebersihan dengan melakukan penyiraman jalan sehingga debu tidak beterbangan," ungkapnya.

Terpisah, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari juga ikut menyayangkan terhadap dampak aktivitas stockpile bagi pelaku UMKM di Desa Margomulyo.

Apalagi, pemberdayaan UMKM merupakan salah satu langkah menuju realisasi program Kendal Joss, sebagai pembangunan ekonomi strategis berdasarkan potensi unggulan.

"Karena kemarin memang ini termasuk peningkatan pemberdayaan UMKM untuk meningkatkan perekonomian rakyat. Tapi saat ini yang buka hanya satu, yang lain tutup karena terkena dampak debu," paparnya.

Bupati yang akrab disapa Tika menegaskan, pihaknya akan berupaya melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha stockpile di Desa Margomulyo.

Sehingga bisa meminimalisir dampak negatif dan meningkatkan keberlanjutan perekonomian lokal. 

"Nanti kami akan terus berupaya untuk pembinaan terhadap pengusaha stockpile agar sesuai SOP,"

"Kemudian juga tonasenya tidak melebihi, truk ditutup terpal, terus berangkat dari galian itu sudah bersih. Ini nanti bisa meminimalisir dampaknya." tandasnya. (ags)

Baca juga: 1.306 Pekerja di Kendal Terima BLT DBHCHT Tahap II, Bupati Tika: Sedikit Bantu Ekonomi Penerima

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved