Berita Blora
Sekolah Rakyat Blora Mulai Aktif, Siswa Jalani Tes Kesehatan Sebelum Diasramakan, Ini Hasilnya
Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 18 Blora sudah mulai aktif, Senin (14/7/2025).
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 18 Blora sudah mulai aktif, Senin (14/7/2025).
Adapun untuk hari pertama masuk sekolah, puluhan peserta didik Sekolah Rakyat melaksanakan tes kesehatan.
Peserta didik SRMA 18 Blora, berjumlah 50 anak. Terdiri atas 17 siswa, dan 33 siswi.
Kepala Sekolah Rakyat, Tri Yuli Setyoningrum, menjelaskan alasan dilaksanakan tes kesehatan terhadap peserta didik.
"Untuk semua peserta didik kan harus tinggal di asrama ya. Jadi dilakukan tes kesehatan, sehingga diharapkan tidak ada satu pun peserta didik yang membawa penyakit menular, supaya tidak menularkan ke teman-temannya begitu," terangnya, Senin (14/7/2025).
Lebih lanjut, Tri Yuli, menyampaikan untuk tes kesehatan dilakukan mulai pukul 08.00 WIB sampai 11.00 WIB.
Dalam pelaksanaan tes kesehatan ini, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Blora.
Adapun untuk jenis tes kesehatan yang dilakukan yakni, mulai tes tensi darah, tinggi badan, berat badan, lingkar perut, gula darah, kesehatan mata, kesehatan gigi, dan kesehatan telinga. Pelaksanaannya, di gedung Sekolah Rakyat sendiri.
"Setelah itu, tadi dilanjutkan tes kebugaran, para peserta didik lari 1.600 meter, di Lapangan Tuk Buntung, Cepu."
"Dari asrama mereka diangkut mobil Satpol PP menuju lapangan. Kemudian dites, anak-anak lari. Setelah dites, kemudian mereka balik lagi ke asrama naik mobil Satpol PP," jelasnya.
Tri Yuli menyampaikan pelaksanaan tes kesehatan dan tes kebugaran berjalan lancar.
"Untuk hasilnya, tadi ada 3 anak yang tidak ikut tes kebugaran (lari). Alasannya 1 anak kakinya sedang bengkak, 2 anak tensinya tinggi."
"Untuk yang tensi tinggi ada penanganan dan evaluasi berkala dari Puskesmas Cepu," jelasnya.
Selain itu, Tri Yuli menyampaikan usai dilakukan tes kesehatan itu, dan sudah dipastikan tidak ada yang terpapar penyakit menular, puluhan peserta didik langsung tinggal di asrama.
"Semua peserta didik mulai hari ini tinggal di asrama," paparnya.(Iqs)
Baca juga: Masih Ingat Sosok Septia? Akhirnya Eks Karyawati John LBF Lega Bebas
Baca juga: Dinsos Siap Jemput Dua Anak Asal Kabupaten Semarang Korban Eksploitasi hingga Dirantai di Boyolali
Baca juga: Jateng Fashion Trend 2025: Perpaduan Elegansi dan Keberlanjutan dalam Tema "Eco Luxury"
| Anggota DPRD Blora Minta Jembatan Alternatifnya Temuwoh Kembali Dibangun |
|
|---|
| Perubahan Musim Picu Lonjakan Kasus ISPA di Blora, Dinkesda Catat Hampir 9.000 Kasus di Oktober |
|
|---|
| Kepala BPBD Sebut Penyebab Banjir di Blora Karena Hutan Gundul |
|
|---|
| Masuk Puncak Musim Hujan, BPBD Blora Minta Warga Pinggir Aliran Sungai Tingkatkan Siaga Bencana |
|
|---|
| Anggota Dewan Desak DPUPR Blora Tambal Jalan Alternatif Rusak, Warga Sudah Banyak Mengeluh |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20150714-sekolah-rakyat-blora.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.