Beras Oplosan
Pedagang di Kabupaten Semarang Diminta Segera Melapor Jika Menemukan Beras Oplosan
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang meminta pedagang segera melapor.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
Menurut Muntiari, setelah kabar beras oplosan merebak, pasokan ke tokonya mulai mengalami pengurangan.
“Biasanya datang satu truk, sekarang tidak dikirim-kirim,” pungkas dia.
Masyarakat Tetap Tenang, Konsumsi Beras Tidak Terpengaruh
Sementara itu, masyarakat nampak cenderung tetap tenang menanggapi isu tersebut.
Andi Ariyanto (46), warga Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, mengaku tidak merasakan perbedaan pada beras yang dikonsumsinya.
“Biasa saja, saya tetap makan nasi karena suatu saat saya pasti lapar dan butuh nasi,” ungkap dia.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap adanya 212 merek beras yang diduga tidak sesuai standar dan terindikasi oplosan.
Sejumlah merek tersebut disebut telah beredar di berbagai daerah, termasuk wilayah Jawa Tengah. (*)
Isu Beras Oplosan Bawa Angin Segar ke Pedagang Beras Curah di Pasar Kroya Cilacap |
![]() |
---|
Warga Demak Kecewa Isu Beras Premium Oplosan, Pilih Beralih ke Eceran |
![]() |
---|
Penjualan Beras Curah di Pasar Tradisional Sragen Tak Terdampak Isu Oplosan, 3 Jenis Paling Diminati |
![]() |
---|
Pedagang Beras di Grobogan dan Demak Mengaku Tak Terdampak Isu Beras Premium Oplosan |
![]() |
---|
26 Merek Premium Ternyata Beras Oplosan, Masih Beredar di Pasar atau Ditarik? Ini Kata Mentan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.