Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

"Kami Justru Butuh Lebih Banyak Lagi" Ada 15 Chromebook di SMP Terpadu Bina Bangsa Pati

Kepala SMP Terpadu Bina Bangsa Pati, Panji Subrata: 15 Chromebook bantuan Pemerintah Pusat masih digunakan secara efektif oleh para guru dan siswa.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
MANFAATKAN CHROMEBOOK - Kepala SMP Terpadu Bina Bangsa Pati, Panji Subrata memperlihatkan Chromebook yang digunakan sebagai peranti pembelajaran di sekolahnya, Kamis (17/7/2025). Pada 2022, sekolah ini menerima bantuan 15 Chromebook dari Kemdikbudristek. 

TRIBUNJATENG.COM, PATI – Di tengah bergulirnya kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemdikbudristek pada 2019-2022, sekolah di Pati yang menjadi penerima bantuan masih memanfaatkan peranti teknologi tersebut dalam kegiatan pembelajaran.

Bahkan, pihak sekolah merasa perlu untuk mendapat lebih banyak bantuan Chromebook demi menunjang kegiatan belajar-mengajar.

Satu di antaranya ialah SMP Terpadu Bina Bangsa, Desa Ketanen, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati.

Baca juga: Sarri Sebut Bantuan Chromebook Belum Optimal di TK IT Mutiara Hati Semarang

Baca juga: Suwarsi Akui Perangkat Chromebook Bantu Pembelajaran di SMP Kristen Gergaji Semarang

Pada 2022, sekolah ini mendapatkan bantuan 15 Chromebook bermerek Zyrex.

Untuk diketahui, Chromebook merupakan laptop yang menggunakan sistem operasi ChromeOS dari Google.

Sebagian besar aplikasi dan penyimpanan datanya menggunakan komputasi awan (cloud computing) dalam ekosistem Google.

Kepala SMP Terpadu Bina Bangsa Pati, Panji Subrata mengatakan, 15 Chromebook tersebut masih digunakan secara efektif oleh para guru dan siswa.

“Sangat efektif, berguna bagi guru dan anak-anak."

"Sampai sekarang masih menunjang kegiatan belajar-mengajar."

"Kami bahkan punya Laboratorium Chromebook, satu ruangan berisi 15 Chromebook,” jelas Panji kepada Tribunjateng.com, Kamis (17/7/2025).

Menurut dia, jika memungkinkan, pihak sekolah malah membutuhkan bantuan lebih banyak Chromebook.

Hal ini agar pembelajaran siswa yang membutuhkan peranti Chromebook cukup dilaksanakan dalam satu sesi, tidak perlu bergantian dalam beberapa sesi.

“Misalnya siswa kelas 7 ada 43 anak, sedangkan Chromebook yang tersedia hanya 15."

"Terpaksa kami harus bagi tiga sesi,” tutur Panji.

Saat ini, jumlah siswa di SMP Terpadu Bina Bangsa Pati sekira 140 anak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved