Berita Pati
"Kami Tidak Mau Dipindah!": Kisah Siswa dan Wali Murid Tetap Datang ke Sekolah Tanpa Guru di Pati
Wali murid SDN Tayu Kulon 01, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, tetap bersikukuh menolak regrouping.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PATI – Para wali murid SDN Tayu Kulon 01, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, tetap bersikukuh menolak regrouping (pengelompokan ulang) atau penggabungan dengan SDN Tayu Kulon 02.
Sudah hari keempat pada tahun ajaran baru 2025/2026 ini, puluhan wali murid dan siswa tetap berangkat ke SDN Tayu Kulon 01 sekalipun sudah tidak ada lagi kegiatan belajar-mengajar di sana.
Guru-guru sudah dipindahtugaskan ke sekolah-sekolah lain.
Ruang-ruang kelas juga sudah ditutup.
Baca juga: Pemkab Pati Regrouping 137 SD Negeri, Wali Murid di Tayu Gelar Aksi Protes
Para wali dan siswa selalu membawa poster-poster dari kertas karton bertuliskan kata-kata protes.
“Kami tidak mau dipindah!”
“Kami sudah nyaman di sini.”
Begitu bunyi dua di antara poster yang dibawa para murid.
Berdasarkan keterangan para wali murid, Kepala SDN Tayu Kulon 02 sempat datang, namun hanya untuk mencatat presensi siswa.
Ketua Komite SDN Tayu Kulon 01, Mulyadi, mengatakan bahwa para murid dan wali memang bertekad untuk terus bertahan dan tidak mau dipindah ke SDN Tayu Kulon 02.
Alasannya di antaranya ialah lokasi yang lebih strategis, banyaknya prestasi yang sudah diraih, serta nilai kesejarahan sekolah ini.
“SDN Tayu Kulon 01 ini (sudah ada sejak) tahun 1955, waktu itu SR (Sekolah Rakyat). Sehingga ini SD tertua di Tayu, perlu dilestarikan, karena bersejarah, jangan sampai ditutup,” kata dia, Kamis (17/7/2025).
Mengenai langkah selanjutnya, Mulyadi menuturkan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan akhir dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pati.
Kemarin, Rabu (16/7/2025), pihak dinas sempat menemui para wali murid untuk beraudiensi.
Baca juga: Pernah Dijuluki "Kali Asat" dan "Jeglongan Sewu", Jalan Tayu-Dukuhseti Pati Kini Mulus Tanpa Lubang
“Kemarin kepala dinas mengatakan akan sesegera mungkin mengambil sikap. Kami selaku ketua komite akan menanyakan langsung. Sebab kondisi murid-murid boleh dibilang memprihatinkan, keadaan sekarang memang masih ingin tetap bertahan di sini, tidak mau dipindah,” tandas dia.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Disdikbud Pati, Andrik Sulaksono, mengatakan bahwa terkait regrouping ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
“Kami sampaikan bahwa regrouping di Tayu Kulon tetap kami laksanakan sambil nanti kami sampaikan, memberikan pengertian pada wali murid,” kata dia, Rabu (16/7/2025). (mzk)
| Ditahan Polda Jateng, Dua Pentolan AMPB Tulis Surat untuk Warga Pati, Ini Isinya |
|
|---|
| Polda Jateng Buka Suara Soal Alasan Dua Pentolan AMPB Botok dan Teguh Jadi Tersangka |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Pentolan AMPB Botok dan Teguh Disebut Jadi Tersangka, Bupati Pati Lolos Pemakzulan |
|
|---|
| Pengacara AMPB Sebut Botok dan Teguh Masih Ditahan Polisi Karena Memblokade Jalur Pantura Pati |
|
|---|
| Alasan 4 Pentolan AMPB Ditangkap usai Bupati Sudewo Lolos Pemakzulan, Bagaimana Kondisi Mereka? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20250717_SDN-Tayu-Kulon-01-Pati_1.jpg)