Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Operasi Patuh Candi 2025

Julian Santai Terjaring Razia di Kendal, Padahal Pajak Motornya Mati 2 Tahun, Kok Bisa?

Warga Kaliwungu Kabupaten Kendal, Julian yang hendak menjenguk neneknya di Kecamatan Cepiring ini bernasib apes karena terjaring razia. 

TRIBUN JATENG/ AGUS SALIM IRSYADULLAH
PASANG SPION - Pemotor memasang spion yang sebelumnya tidak terpasang dalam razia Operasi Patuh Candi di depan kantor Samsat Kendal, Selasa (22/7/2025). Selain tak memiliki kelengkapan kendaraan, beberapa pemotor juga kedapatan menunggak pajak kendaraannya. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Satlantas Polres Kendal bersama Samsat melanjutkan razia kendaraan dalam rangka Operasi Patuh Candi 2025, Selasa (22/7/2025).

Sekira 100 pemotor yang melintasi Jalan Pantura Seokarno Hatta Kendal diperiksa kelengkapan kendaraannya.

Ada yang lengkap, namun tak sedikit pula pemotor yang belum membayar pajak kendaraannya.

Baca juga: Stadion Kebondalem Kendal Segera Direnovasi, Pemkab Siapkan Dana Rp 2 Miliar

Baca juga: Kecelakaan Mobil Listrik di Tol Kendal, Korban Meninggal Masih Satu Keluarga

Warga Kaliwungu Kabupaten Kendal, Julian yang hendak menjenguk neneknya di Kecamatan Cepiring ini bernasib apes. 

Dia terjaring razia Operasi Patuh Candi yang digelar di depan kantor Samsat Kendal.

Dari razia itu, Julian kedapatan menunggak pajak motornya selama 2 tahun. 

Dia belum membayar keterlambatan pajak karena keterbatasan ekonomi. 

Julian sadar, kesalahan yang dia perbuat akan ditindak tegas dalam razia kali ini. 

Tetapi Julian tak menunjukkan gelagat ketakutan saat terjaring razia. 

Tanpa rasa grogi sedikitpun, pria yang bekerja di Kawasan Industri Semarang itu tetap santai mengikuti arahan petugas.

"Kalau takut kena razia sih enggak."

"Pasrah saja."

"Saya sadar salah karena belum bayar pajak motor yang mati."

"Tapi SIM ada kok," katanya.

Julian sedikit menyesal telah melewatkan kesempatan program pemutihan pajak kendaraan yang digelar Samsat Kendal

Tapi, rasa penyesalan itu kini berganti menjadi kesadaran patuh dalam berkendara.

"Dulu sudah tahu kalau ada pemutihan, tapi karena keterbatasan ekonomi ya akhirnya enggak ikut program itu," sambungnya.

Dalam razia kali ini, Julian harus menebus pajak kendaraannya yang mati selama 2 tahun sebesar Rp312 ribu. 

Seandainya Julian mengikuti program pemutihan, nasibnya mungkin akan berbeda.

"Ini enggak bawa uang tunai, mau pulang dulu ambil kartu ATM," ujarnya.

Baca juga: Usaha Bangkrut, Ekonomi Terpuruk Membuat Pria asal Kendal Nekat Temui Dedi Mulyadi: Minta Bantuan

Baca juga: Sosok Juan Pablo Morales Bek Tangguh Milik Kendal Tornado FC, Kenyang Pengalaman di Liga Malta

Belum Maksimal

Kasi Pajak Kendaraan Bermotor Samsat Kendal, Yunianto Adhi Purnomo mengatakan, realisasi penerimaan target Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahun ini mencapai 48 persen atau Rp56 miliar dari target Rp116 miliar.

Sedangkan realisasi Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) mencapai 40 persen atau Rp31 miliar dari target Rp81,9 miliar.

"Itu sudah sama yang dari Operasi Patuh Candi."

"Kalau dilihat, masih ada yang pajak kendaraannya mati saat terkena razia,"

"Ini artinya, warga belum sepenuhnya patuh."

"Sudah tahu ada pemutihan tapi tidak mengikuti dan memanfaatkan program itu," terangnya.

Adhi mengungkapkan, selama razia kali ini pihaknya mendapati puluhan pemotor yang pajaknya masih menunggak dengan durasi variatif.

"Ada yang setahun, dua tahun, bahkan tiga tahun juga ada."

"Dari mereka yang terkena razia karena pajak kendaraannya mati."

"Itu ada yang langsung bayar di tempat juga," ujarnya.

Selepas razia Operasi Patuh Candi, pihaknya juga berencana mengadakan razia kendaraan kembali untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sekaligus meningkatkan kepatuhan dan kesadaran masyarakat.

"Tapi yang menggelar dari Bapenda kerja sama dengan kami dan pihak kepolisian," imbuhnya.

Kanit Gakkum Satlantas Polres Kendal, Ipda M Heru Ardiantoro mengungkapkan, terdapat penurunan penindakan jumlah pelanggar memasuki pertengahan razia Operasi Patuh Candi kali ini.

Dia berpesan agar pemotor mengutamakan keselamatan dan kelengkapan kendaraan.

"Sampai hari ini ada penurunan pelanggaran, tetap utamakan keselamatan dalam berkendara dan patuhi aturannya," tandasnya. (*)

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Ingin Bermitra dengan Semua BPR di Kota Semarang, Apa Keuntungannya?

Baca juga: Jaksa Tolak Pembelaan Robig Zaenudin, Singgung Uang Damai 2 Saksi Korban Penembakan

Baca juga: Pria Residivis Ancam Korban Gunakan Parang Saat COD HP di Kudus

Baca juga: KABAR BAIK! 3.100 Tenaga Honorer Pemkab Brebes Berpeluang Diangkat PPPK

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved