Berita Kudus
Jago Coding, 250 Siswa Antusias Ikuti Festival Berpikir Komputasional di Kudus
Carlos Richie Gunawan hanya butuh waktu 32 detik untuk menyelesaikan permainan block coding burung.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: raka f pujangga
Dalam kompetisi ini dia harus mereplikasikan animasi sederhana menggunakan block code buatannya sendiri.
Setelah itu hasilnya dipresentasikan.
“Seru kompetisinya. Tidak terlalu sulit cuma cukup menantang,” kata Ellen.
Untuk mampu menyusun bloc code sederhana, sebelumnya Ellen rutin belajar selama dua bulan sebelumnya.
Selama belajar dia didampingi secara intens oleh gurunya.
Hasilnya kini dia mampu mengaplikasikan cara berpikir komputasional dalam gim sederhana.
Festival dan lomba berpikir komputasional ini diinisiasi oleh Bakti Pendidikan Djarum Foundation.
Dalam festival dan lomba ini diikuti lebih dari 250 siswa SD dan MI di Kabupaten Kudus.
Program berpikir komputasional yang diterapkan di Kabupaten Kudus sejalan dengan langkah strategis Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam mendorong pembelajaran koding dan kecerdasan artifisial.
Seperti disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti dalam beberapa kesempatan, pembelajaran KKA ini dirancang untuk membentuk kemampuan berpikir logis, analitis, dan juga kesadaran etis.
Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjadi salah satu daerah yang serius mengembangkan pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) sejak usia dini.
Sejak 2023, pelatihan dan pendampingan berpikir komputasional telah menjangkau berbagai jenjang satuan PAUD hingga SD/MI, melibatkan ratusan guru dan ribuan siswa.
Berpikir komputasional mulai diperkenalkan di Kudus pada 2023 melalui pendampingan bagi kepala sekolah dan guru dari 36 PAUD.
Dari situ rupanya bisa memberikan manfaat bagi lebih dari 10.300 siswa.
Program yang diinisiasi oleh Bakti Pendidikan Djarum Foundation ini diperluas melalui kerja sama dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kudus yang pada 2024 mendiseminasikan pelatihan kepada 160 guru TK, KB, SPS, dan Taman Pengasuhan Anak (TPA).
| Sosok Rizhal Febrianto, Pemuda Kudus Yang Ngaku Korban Begal Ternyata Bohong! Ini Motif Sebenarnya |
|
|---|
| Dinkes Kudus Mencatat Ada Sebanyak 2.601 Kasus TBC |
|
|---|
| Los Pasar Babe Kudus Mulai Dibangun, Rencananya Akhir Tahun 2025 Selesai |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Buntut Evan Jatuh ke Jurang, Pendakian Gunung Muria Ditutup Selama Sepekan |
|
|---|
| Kronologi Pemuda Jadi Korban Begal di Kudus, Sempat Lari ke Permukiman Setelah Ditusuk |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20250727_festival-dan-lomba-berpikir-komputasional-Kudus_2.jpg)