Berita Kudus
Tak Ada Angin Apalagi Hujan, Kuswarin Syok Saksikan Robohnya Rumah Joglo Warisan 60 Tahun di Kudus
Robohnya rumah joglo di Kudus yang ditinggali berpuluh-puluh tahun oleh Kuswarin tidak menunjukkan tanda-tanda janggal sebelumnya.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sebuah rumah joglo yang setiap harinya digunakan sebagai tempat meneduh Kuswarin (54) di Dukuh Mijen, RT 02 RW 10 Desa Bulungcangkring, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, roboh pada Rabu (30/7/2025) malam.
Rumah tersebut konon merupakan warisan peninggalan kakek-nenek dan kini ditinggali Kuswarin.
Sementara lima saudara Kuswarin sudah berkeluarga dan tinggal terpisah.
Baca juga: Kronologi Tawuran Gangster Asal Kudus dan Pati, Gunakan Senjata Tajam Lokasi di Perbatasan
Baca juga: Ernawati Dedikasikan Usia Senja Jadi Pejuang Sehat dari Pintu ke Pintu, Wilayahnya 7 Desa di Kudus
Pantauan Tribunjateng.com, Kamis (31/7/2025), beberapa orang gotong-royong membersihkan puing-puing bangunan rumah yang roboh itu.
Konstruksi bangunan joglo yang menjadi ciri khas rumah tersebut sudah ringsek.
Beberapa sisi tembok rumah juga jebol terhantam konstruksi atap yang roboh.
Nyaris tidak ada bagian dari rumah tersebut yang bisa ditinggali lagi.
Hanya terlihat ruang kecil berukuran sekira 3x2 meter yang tidak hancur.
Namun ruang yang sebelumnya dijadikan sebagai tempat tidur itu sudah tidak layak lagi untuk ditempati, bahkan cenderung membahayakan jika dipaksakan.
Puing-puing atap reruntuhan berserakan di sekitar lokasi rumah.
Warga yang membantu evakuasi reruntuhan bangunan ikut serta mengevakuasi genteng-genteng yang masih bisa diamankan.
Setidaknya itu kelak bisa digunakan kembali untuk pembangunan rumah baru dan tidak membahayakan warga lain yang melintas.

Sudah Lapuk dan Keropos
Saat ditemui di rumahnya, Kuswarin bercerita, kejadian robohnya rumah yang ditinggali berpuluh-puluh tahun tidak menunjukkan tanda-tanda roboh sebelumnya.
Meskipun konstruksi bangunan rumah sudah terlihat lapuk dan keropos.
Saat kejadian, Kuswarin tidak berada di dalam rumah, melainkan sedang mengunjungi tetangga.
Tiba-tiba, dia dikagetkan suara gemuruh layaknya rumah roboh tak jauh dari rumah warga yang didatanginya.
"Setelah dilihat, ternyata rumah saya yang roboh."
"Padahal tidak ada tanda-tanda sebelumnya."
"Tidak ada hujan, tidak ada angin," terangnya.
Pascakejadian runtuhnya bangunan rumah Kuswarin, warga berbondong-bondong kerja bakti membantu membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan rumah.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa robohnya rumah itu.
Sementara beberapa sepeda motor dan becak motor milik saudara-saudara Kuswarin yang dititipkan di rumah peninggalan kakek nenek, mengalami kerusakan.
Kuswarin bahkan tidak mengira bahwa rumah joglo warisan kakek-neneknya kini sudah roboh, bahkan hampir rata tanah.
Baca juga: Banpol Rp 2,5 Miliar Dikucurkan Kepada 10 Partai Politik di Kudus
Baca juga: Fenomena Tingginya Perceraian ASN Pemkab Kudus, Tenaga Pendidik Justru Mendominasi
Kakak Kuswarin, Sulikhan (63) menyebut, saat kejadian robohnya rumah warisan yang kini ditinggali adiknya, dia berada di dalam rumah yang berada di belakang rumah yang roboh.
Saat itu sekiranya pukul 21.00, terdengar suara kencang dari samping rumah.
Ternyata bangunan tempat tinggal sang adik yang mengalami runtuh.
Dia pun segera melihat kondisi sang adik yang diduga masih terjebak di dalam rumah.
"Saat kejadian, adik saya kebetulan sedang keluar rumah."
"Namun beberapa barang di dalam rumah rusak tertimpa reruntuhan," ujarnya.
Sulikhan menyebut, bangunan rumah tersebut sudah ada sejak dua generasi terakhir.
Bahkan sudah lama sekali tidak ada perbaikan.
Dia menduga, runtuhnya konstruksi joglo rumah dikarenakan salah satu tiang penyangga tidak mampu lagi menahan beban.
Rumahpun akhirnya roboh, diduga disebabkan karena faktor bangunan sudah lapuk termakan usia.
"Sementara kami bersihkan puing-puing reruntuhan."
"Untuk pembangunan ulang menunggu kabar dari pemerintah desa," ucapnya.
Kepala Desa Bulungcangkring, Sulakim menerangkan, kerugian atas robohnya rumah tinggal milik warganya ditaksir mencapai sekira Rp100 juta.
Kondisi atap semuanya runtuh, sedangkan tembok bangunan tidak layak lagi untuk dipakai.
Pihaknya segera mengusulkan rumah tersebut masuk dalam program bedah rumah.
"Setelah ini segera kami usulkan pada program bedah rumah."
"Semoga segera terealisasi," jelasnya.
Pihak desa juga akan menyalurkan bantuan sembako dan kebutuhan lain kepada korban yang kini tinggal sementara di rumah saudaranya. (*)
Baca juga: Insiden Siswi SMK Tewas Terjatuh dari Gedung UT Purwokerto, Happy: Bukan Kegiatan Sekolah
Baca juga: Petugas Puskesmas di Pekalongan Cek Kualitas Air dan Udara Rumah Warga
Baca juga: Komunikasi Menggunakan Bahasa Jawa Bakal Dipertegas di Lingkungan Pemkab Blora
Baca juga: Cerita Dongeng Bahasa Inggris Anak dan Terjemahannya, Kisah Rapunzel and Her Long Golden Hair
Kudus Borong Penghargaan Lomba TMMD ke-125 Nasional, Ada Dandim, Wabup, dan Wartawan Tribun Jateng |
![]() |
---|
Dinkes Kudus Temukan 1.250 Kasus Gejala Gangguan Kejiwaan via Cek Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
SE Larangan Jebakan Tikus Listrik di Kudus Resmi Diterbitkan |
![]() |
---|
Polisi Bongkar Penjualan Miras Berkedok Angkringan di Kudus |
![]() |
---|
Kudus Hemat Rp 2 Miliar, 40 Penyuluh Pertanian Dialihkan ke Kementan untuk Dukung Program Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.