Berita Jepara
Warga Keluhkan Penutupan Jalan Saat Acara di Alun-Alun Jepara
Seringnya acara di Alun-Alun Jepara dikeluhkan warga karena penutupan jalan mengganggu mobilitas harian dan aktivitas masyarakat.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA -- Seringnya Alun-Alun Satu Kabupaten Jepara digunakan sebagai lokasi berbagai acara, mulai dari pameran hingga festival kuliner, memunculkan keluhan dari masyarakat.
Pasalnya, jalan di sekitar alun-alun yang menjadi jalur utama menuju pusat kota, kerap ditutup atau dialihfungsikan untuk stan pedagang, terutama UMKM.
Wina (37), warga Kelurahan Mulyoharjo, mengaku kesulitan saat harus bepergian jika ada acara di kawasan Alun-Alun Jepara.
Menurutnya, kondisi ini cukup mengganggu, terlebih jalanan kadang ditutup hingga lebih dari satu minggu.
Wina menuturkan bahwa dampak acara tidak hanya terasa saat event berlangsung, namun juga sebelum dan sesudahnya.
Tenda-tenda pameran biasanya mulai dipasang sejak H-3 acara dan tak jarang masih berdiri beberapa hari setelahnya, khususnya di depan Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Jepara.
"Kadang loading tenda itu H-3 atau H-2 sebelum kegiatan. Ini mengganggu sekali bagi pengguna jalan," ujar Wina kepada Tribun Jateng, Kamis (7/8/2025).
Ia pun berharap pemerintah daerah bisa mengevaluasi kebijakan ini agar tidak merugikan pengguna jalan dan aktivitas masyarakat sehari-hari.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Koperasi UMK Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Diskopukmnakertrans) Jepara, Samiadji, mengatakan bahwa pihaknya memahami kondisi tersebut dan sedang mencari solusi terbaik.
Salah satu solusi yang sedang dikaji adalah memindahkan lokasi pameran UMKM ke Jalan KH. Ahmad Sukri (KM Sukri).
Rencana ini masih dalam pembahasan bersama Dinas Perhubungan (Dishub), Satpol PP, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
"Yang masih perlu kami siapkan adalah penerangan, keamanan, dan kenyamanan pedagang," jelas Samiadji.
Menurut Samiadji, jumlah pelaku UMKM yang rutin mengikuti pameran di Jepara mencapai sekitar 100 pelaku usaha. Mereka biasanya bergiliran dalam mengikuti pameran di berbagai lokasi.
"Mereka biasanya bergantian dan mengikuti di berbagai tempat pameran," tutupnya.
Warga seperti Wina berharap Alun-Alun Jepara bisa tetap menjadi ruang publik yang bersih dari aktivitas mengganggu, terutama jika berlangsung berhari-hari.
Sementara itu, pelaku UMKM juga perlu difasilitasi dengan lokasi alternatif yang strategis tanpa mengganggu lalu lintas.
Diharapkan, evaluasi dari Pemkab Jepara dapat menghasilkan kebijakan yang seimbang antara mendukung pertumbuhan UMKM dan menjaga kenyamanan publik. (*)
Baca juga: Cicilan Pinjaman BRI NON KUR dan KUR BRI 2025
Baca juga: Bahaya Asbes di Indonesia: Sengketa Hukum, Korban, dan Desakan Pelarangan
Baca juga: Warga Tegal Curhat Jadi Korban Scam, OJK Beri Tips agar Tak Mudah Tertipu
| Petani Bungu Jepara Sambut Harapan Lewat Revitalisasi Irigasi: Dari Kopi Hingga Markisa Siap Bangkit |
|
|---|
| Pelatihan Membatik, Kabupaten Jepara Cetak Generasi Baru Wirausaha Kreatif |
|
|---|
| Enam Budaya Jepara Disidangkan Menuju Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025 |
|
|---|
| Bupati Jepara Tinjau Perbaikan Jalan Kecapi - Bapangan, Target 19 Ruas Rampung dalam 80 Hari |
|
|---|
| Semua SPPG Di Jepara Belum Kantongi SLHS, Dinkes Dari Awal Tidak Pernah Dilibatkan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.