Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

DPRD Desak Pemkab Kendal Bentuk Satgas Pengawasan MBG: Jangan Sampai Ada Kasus Siswa Keracunan

DPRD meminta Pemkab Kendal secepatnya untuk membentuk satuan tugas (satgas) pengawasan khusus program makan bergizi gratis.

|
Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/DENI SETIAWAN
SATGAS PENGAWASAN - Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kendal, Dedy Ashari Styawan. DPRD mendesak Pemkab Kendal untuk segera membentuk satgas pengawasan program Makan Bergizi Gratis. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah potensi kasus siswa keracunan akibat program tersebut seperti yang sedang marak terjadi di beberapa daerah. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – DPRD Kabupaten Kendal prihatin semakin banyaknya temuan kasus siswa diduga keracunan seusai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa daerah.

Tak ingin kasus tersebut terjadi di Kabupaten Kendal, pihak legislatif bertindak cepat dan menyarankan Pemkab Kendal untuk segera melakukan langkah antisipatif sejak dini.

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kendal, Dedy Ashari Styawan meminta Pemkab Kendal membentuk satuan tugas (satgas) pengawasan.

Baca juga: Jerit Petani Tembakau di Kendal, Harga Jual Anjlok: Lagi Jemur Hasil Panen Tiba-tiba Hujan Deras

Baca juga: Tragedi Pilu Bocah 5 Tahun Disekap Ayah di Kendal, Datang-datang Sudah Kondisi Mabuk

“Satgas ini bisa melalui Dinas Kesehatan (Dinkes).”

“Kami tekankan untuk sering-seringlah kroscek, pantau terhadap kualitas menu yang akan diberikan kepada para siswa penerima program Makan Bergizi Gratis tersebut,”

“Termasuk juga melakukan tes uji gizi menu tersebut secara berkala namun rutin,” ucap Dedy kepada Tribunjateng.com, Senin (25/8/2025).

Permintaan tersebut pun tak terlepas dari kasus di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen.

Di sana, total ada sekira 365 orang dari 10 sekolah yang diduga mengalami keracunan seusai menyantap menu MBG tersebut.

“Karena itu, kami rasa uji gizi sangat diperlukan untuk dilaksanakan oleh dinas terkait.”

“Termasuk pula bagaimana prosedur pengolahan hingga menyiapannya di dapur SPPG,” ucap politisi Partai Golkar ini.

Jangan sampai, lanjutnya, Kendal menjadi sorotan seperti daerah lainnya dan siswa menjadi korbannya dalam program nasional yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto itu.

“Prinsipnya, harus dipastikan menu yang diberikan aman dan sehat untuk anak-anak.”

“Karenanya, pengawasan menjadi kebutuhan mutlak, meskipun ini adalah program Pemerintah Pusat dari Badan Gizi Nasional,” jelasnya.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan: Masih di Bawah 10 Persen Pekerja Rentan Tercover Program ASN Kendal Peduli

Baca juga: Tugas Petugas Pemadam Kebakaran di Kendal Kini Lebih Efektif, Begini Cara Kerja Si Padam

Viral Menu MBG Tanpa Nasi

Di sisi lain, DPRD juga menyoroti postingan di media sosial yang memperlihatkan menu Makan Bergizi Gratis tanpa ada nasi, lauk pauk, maupun sayuran.

Pada unggahan di akun Instagram insta_kendal, hanya ada mie goreng, dua wortel, satu telur dadar, empat kelengkeng, dan satu susu kotak.

“Postingan itu juga sedang kami selidiki, benarkah itu di Kendal atau justru di daerah lain.”

“Karena sampai saat ini kami belum memperoleh laporan resminya,” jelasnya.

Meskipun demikian, beber Dedy, jika hal tersebut berada di Kendal, sungguh sangat disayangkan dan memprihatinkan.

Dipastikan, menu tersebut sudah tidak sesuai standar sehingga perlu pengecekan ulang.

Sebab, sudah ada petunjuk teknis dalam program tersebut, menu dalam program MBG sudah ada standarnya dari Badan Gizi Nasional.

MENU MBG - Tangkapan layar menu program makan bergizi gratis yang viral di di media sosial, tanpa nasi dengan lauk pauk seadanya. Postingan itu menyebut, penerima menu MBG tersebut ialah salah satu sekolah di Kabupaten Kendal.
MENU MBG - Tangkapan layar menu program makan bergizi gratis yang viral di di media sosial, tanpa nasi dengan lauk pauk seadanya. Postingan itu menyebut, penerima menu MBG tersebut ialah salah satu sekolah di Kabupaten Kendal. (INSTAGRAM INSTA_KENDAL)

“Sudah kami agendakan untuk inspeksi mendadak (sidak) ke sekolah-sekolah menerima program MBG tersebut.”

“Kami juga ingin tahu bagaimana teknis pelaksanaannya sejauh ini.”

“Kalau ada temuan, segera kami evaluasi dan panggil pihak-pihak terkait,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Ferinando Rad Bonay berkata, hingga saat ini belum ada aduan ataupun keluhan berkait menu yang tidak sesuai, seperti video viral yang beredar di media sosial.

“Kami belum ada laporan, baik itu dari orangtua siswa maupun pihak sekolah.”

“Kami akan kroscek.”

“Jika ada, kami akan sampaikan ke pihak berwenang, sebab dalam program tersebut, kami hanyalah sekadar penerima.”

“Untuk kewenangan sepenuhnya langsung dari Badan Gizi Nasional,” jelasnya. (*)

Baca juga: MASIH Misteri, Keluarga Tunggu Motif Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN

Baca juga: Oknum Kemenag Terima Setoran Minimal 2.600 Dollar AS Hasil Jual Kuota Haji 2024, Siapakah Dia?

Baca juga: FAKTA TERBARU, 4 Eksekutor Penculik dan Pembunuh Kacab Bank BUMN Sudah Terima DP Rp50 Juta

Baca juga: 6 OPD Kota Tegal Terima Penghargaan Evaluasi Kinerja Terbaik, Ini Daftarnya

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved