Ia mencontohkan, pada pemilihan umum sebelumnya, dimana blangko sudah diberikan, tapi e-KTP tidak kunjung diberikan kepada masyarakat.
"Ada oknum yang menawarkan jasa atau biaya berbentuk uang kas agar e-KTP bisa segera jadi."
"Padahal, blangko sudah diterima dan jadi. Tapi ditahan untuk mencari keuntungan."
"Kami mengimbau agar segera diberikan," tandas Sugeng.
• Video Usulan Tebang Pohon Denda Rp 10 juta
• Tanami Lahan Kritis Patiayam Kudus, Gubernur Jateng Usulkan Tebang Satu Pohon Denda Rp 10 Juta
Ia menambahkan, permintaan e-KTP di Jateng yang terbilang tinggi tak terlepas dari dinamika sosial yang terjadi di tengah masyarakat.
Setiap hari permintaannya terus meningkat.
Penyebabnya antara lain ada pemohon e-KTP baru, mengubah status pekerjaan, menikah, hingga pindah rumah.
Apalagi dalam menghadapi momentum Pilkada 2020 ini, permintaan e-KTP akan terus bertambah.
Maka dari itu, pihaknya berharap agar ada perhatian khusus dari Pemerintah Pusat untuk dapat mengatasi kelangkaan blangko e-KTP ini. (Mamduh Adi)
• KPU Jateng: Laporkan Bawaslu Jika Ada Komisioner KPU Rekrut Keluarganya Jadi PPK
• Bupati Batang Minta Bantuan Pemprov Jateng, Keruk Sedimentasi Sungai, Diduga Biang Kerok Banjir
• Markas KKB Papua Ditemukan, Semua Anggota Kabur saat Dengar Tembakan Pasukan TNI
• Segini Isi Rekening Raja Keraton Agung Sejagat Sinuhun Totok Santoso Hadiningrat