TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Karanganyar kini mencoba fokus menangani penyakit leptospirosis di Kecamatan Colomadu.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK Karanganyar, Katarina Iswati mengatakan, dibandingkan tahun lalu, terdapat peningkatan jumlah kasus leptospirosis di Karanganyar pada tahun ini.
"Pada tahun lalu, setahun ada 14 kasus. Januari hingga Februari ini sudah 7 kasus dan 5 orang meninggal dunia," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (12/2/2020).
Sambungnya, supaya penyakit leptospirosis tidak merebak, pihaknya kerja sama dengan Dinas Kesehataan Provinsi Jateng dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga.
• Jelang Liga 2 2020, Persis Solo Tantang Klub Liga 1
• Awas Leptospirosis, Sepanjang Januari Sudah Dua Warga Karanganyar Meninggal Dunia
• Warga Karanganyar Meninggal Dunia Karena Leptospirosis Total Menjadi 5 Orang, Ini Gejalanya
• Terbukti Langgar Perda, Karaoke Number One Bandungan Semarang Ditutup
"Kami sudah berkoordinasi. Akan ada penangkapan tikus, kami fokuskan di Colomadu."
"Karena 3 tahun berturut-turut terdapat kasus itu. Tahun ini ada 2 kasus dan 1 meninggal dunia," terangnya.
Sambungnya, tikus yang sudah tertangkap akan dicek apakah mengandung leptospira.
Selain itu, dari Dinkes Provinsi Jateng akan memberikan bantuan Rapid Diagnostic Test (RDT).
"Alat itu untuk mempercepat diagnosis penyakit leptospirosis. Soalnya gejalanya mirip flu. Samar dan sulit dideteksi," terangnya.
Dijelaskannya, alat itu guna tindakan penyelamatan pasien.
Adapun untuk antisipasi, pihaknya mengimbau kepada masyarakat supaya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) setelah melakukan aktivitas di sawah atau kebun.
"Yang perlu diantisipasi yang punya luka terbuka, karena bakteri bisa masuk melalui luka terbuka. Selain menerapkan PHBS," pungkasnya. (Agus Iswadi)
• Laga Uji Coba Jelang Kompetisi, Persijap Jepara Belum Siap Keluar Kandang
• Seusai Lebaran, Relokasi Pedagang Pasar Bandungan ke Tempat Baru
• 65 Imigran Dipindah dari Rudenim Semarang
• Tangis Remaja Perempuan WNI Eks ISIS di Suriah, Menangis Histeris Rindukan Suasana Damai Indonesia