TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pihak RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang turut mengklarifikasi ihwal pasien bernama Susilowati yang diamputasi karena tersetrum.
Susi, panggilannya, merupakan warga Kampung Sodong, Kelurahan Purwosari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.
Susi mengalami luka bakar cukup parah sehingga harus diamputasi.
Humas RSUD KRMT Wongsonegoro, Kristiwati dalam kesempatan ini ingin meluruskan berkait pasien yang ditangani oleh pihak rumah sakit tersebut.
• Detik-detik Pemotor Tewas Tertimpa Truk Molen di Candi Semarang, Kernet: Rem Blong
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Wahyu Warga Semarang Mendadak Meninggal di Konter Saat Membeli Hp
• Kecelakaan di Tol, Mobil Avanza Hitam Ringsek Tertembus Pagar Pembatas Jalan
• Kisah Pilu Siswi SMA Buang Jenazah Bayi Hasil Hubungan Intim dengan Adik Kandung Kelas 6 SD
Bahwa pasien atas nama Susilowati bukanlah seorang pekerja rumah tangga (PRT), seperti yang sebelumnya disampaikan oleh Serikat PRT (SPRT) Merdeka Semarang.
Hal itu telah dicek pihak rumah sakit terkait kepesertaan Susilowati di BPJS Ketenagakerjaan, ternyata hasilnya rancu.
Kristiwati menjelaskan, sebenarnya Susilowati hanyalah seorang tamu yang sedang mengunjungi rumah saudaranya di Jalan Mujahir, Kecamatan Semarang Utara, sebelum kejadian.
Kala itu, tambah dia, Susi bersama suami dan anaknya sedang berkunjung ke rumah saudara.
Diucapkan Kristiwati, keluarga pasien pun ternyata tidak bekerja sebagai PRT.
"Ini yang perlu kami diluruskan. Susi bukan PRT dan sudah kami cek. Pasien hanya punya BPJS Kesehatan bantuan dari pemerintah."
"Lalu, pihak keluarga pasien pun mengaku tidak membuka donasi. Jika ada info donasi untuk pasien, itu tidak ada karena keluarga tidak meminta," jelas Kristiwati saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (18/2/2020).
Dia menyatakan, Susi merupakan pasien rujukan dari RS Panti Wilasa Citarum Semarang.
Lalu, Susi mulai dirujuk ke RSUD KRMT Wongsonegoro yang berlokasi di Kedungmundu, Kecamatan Tembalang itu pada Minggu (9/2/2020).
• PSCS Cilacap Vs Persib Bandung - Jaya Hartono Sudah Ketahui Kelemahan Pasukan Robert Rene Alberts
• Dies Natalis UNS 2020, 11 Maret Wapres Maruf Amin Dianugerahi Penghargaan
• Pemkab Cari Empat Pejabat Eselon II, Dibuka Hingga 24 Februari, Pendaftar Boleh dari Luar Kudus
• Persijap Jepara Vs Persekat Tegal - Arif Budiyono Harap Semua Pemain Bisa Ikuti Instruksi Pelatih
Di sisi lain, dia membenarkan kedua tangan Susi diamputasi.
Meski demikian, Kristiwati memastikan pasien tersebut sudah mendapatkan pelayanan sesuai prosedur yang ada.
"Intinya, pasien di sini dirawat secara baik dan tidak ada masalah. Pasien merupakan rujukan dari RS Panti Wilasa."
"Hingga saat ini, Susi masih dirawat di sini. Namun, anaknya yang ikut tersetrum juga sudah pulang beberapa hari lalu," sambungnya.
Sementara, untuk keterangan atas nama Wakil Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, Sutrisno di berita sebelumnya, pihak Humas pun meluruskan.
Sebetulnya, jelas Kristiwati, Wakil Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro atas nama Sutrisno sudah dipindahtugaskan sejak akhir Desember 2019.
"Jadi ini juga perlu kami luruskan. Beliau sudah dipindahtugaskan menjadi Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi. Bukan sebagai Wakil Direktur," pungkasnya.
Pada berita sebelumnya, berdasarkan informasi yang diberikan dari SPRT Merdeka Semarang menyebutkan ada seorang PRT bernama Susilowati mengalami kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerja itu disebutkan Nur Kasanah --Ketua SPRT Merdeka Semarang-- dialami Susilowati tepat menjelang perayaan Hari PRT Nasional yang jatuh tiap 15 Februari.
• Persija Jakarta Siapkan SUGBK Sebagai Saksi Launching Tim, Dihadiri Geylang United Asal Singapura
• Ciamik, Persib Bandung Catat Delapan Kemenangan Beruntun, Padahal Liga 1 2020 Belum Dimulai
• Bebastugaskan Dosen Unnes Karena Sindir Jokowi dan Jan Ethes, Istana Sebut Rektor Masih Terlalu Dini
• Kecelakaan PRT Semarang, Kedua Tangan Susi Diamputasi, Tersengat Listrik Saat Ambil Jemuran
Susi tersengat listrik saat sedang mengambil jemuran di lantai dua rumah majikannya, Jalan Mujahir, Kecamatan Semarang Utara.
Nur Kasanah menuturkan, kecelakaan kerja itu terjadi menjelang magrib, Senin (3/2/2020).
"Tetangga majikan Susi mendengar dari anak majikannya yang berteriak minta tolong."
"Karena kondisi pagar rumahnya terkunci rapat, tetangga panjat ke loteng untuk menolong Bu Susi di lantai dua," kata Nur kepada Tribunjateng.com, Senin (17/2/2020).
Saat kejadian, anak Susi kebetulan juga sedang berada di rumah majikan ibunya.
Anak Susi yang baru kuliah semester satu itu pun ikut tersengat listrik karena berusaha menolong ibunya.
Para tetangganya akhirnya membawa Susi dan anaknya ke RS Panti Wilasa Citarum Semarang.
Namun sayangnya, tiga hari kemudian Susi harus dirujuk ke RSUD KRMT Wongsonegoro di Jalan Ketileng Raya, Kedungmundu Semarang karena keterbatasan alat medis.
"Susi kondisinya sangat memprihatinkan, dia mengalami luka bakar sampai 90 persen, terutama pada tangan dan kaki," terang Nur.
Dia mengungkapkan, kondisi luka bakar yang parah itu, kedua tangan Susi harus diamputasi.
Tim medis dari RSUD KRMT Wongsonegoro terpaksa memotong kedua tangan Susi sampai batas lengan.
"Untuk kedua kakinya belum bisa digerakkan. Anaknya yang perempuan juga diamputasi pada tiga jari kaki dan tangan kanannya."
"Untuk biaya pengobatan, infonya bakal ditanggung sepenuhnya oleh majikannya," ungkap Nur. (Akhtur Gumilang)
• Video Laga Uji Coba Persipa Pati Vs PSG Gresik
• PSIS Semarang Cari Lawan Sepadan, Liluk: Kami Belum Puas, Minimal Sekali Lagi Uji Coba
• Nikita Mirzani Bikin Web Series Bullying, Hasil Diskusi Bersama Fero Walandouw, Gandeng Babe Carita
• Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Ingin Tambah Momongan, Ditanya Cowok atau Cewek Malah Rafathar Cuek