Berita Regional

Dicari Selama 22 Jam, Nelayan yang Ditemukan Mengapung di Laut Ternyata Positif Covid-19

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mayat

Terhadap hasil pemeriksaan swab Pak Cik sendiri, beberapa warga kampung tempatnya tinggal mengaku heran.

Sebab, Pak Cik dianggap tak memiliki riwayat perjalanan atau melakukan kontak langsung dengan pasien positif Covid-19.

“Kok bisa tenggelam positif Covid-19.

Heran juga,” ujar salah satu warga, Ari kepada TRIBUNBATAM.id.

Dia mengakui, dari informasi warga lainnya, Pak Cik sendiri memang baru sembuh dari sakit.

Setelah sembuh, Pak Cik memaksakan diri untuk menjaring ikan.

“Jika tak begitu, mau makan apa?

Sekarang lagi susah.

Itu kabarnya orang kampung mau ke rumah sakit,” sambung dia.

Sebelumnya, pencarian tubuh Pak Cik membutuhkan waktu selama 22 jam.

Pak Cik ditemukan meninggal dunia dalam keadaan mengapung di sekitar perairan laut Sambau, Kota Batam.

Warga sekitar kerap menyebut perairan itu sebagai wilayah Sungai Nyang Nongsa, Kota Batam.

Saat jasadnya ditemukan, pakaian Pak Cik masih utuh.

Baju kaos warna kuning dicampur warna hitam di lengan serta celana pendek warna cokelat masih melekat di jasadnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seorang Nelayan Ditemukan Mengapung di Laut setelah Pencarian 22 Jam, Ternyata Positif Corona

Begini Awal Perkenalan Anji dengan Hadi Pranoto: Semua Sebut Prof

Bunga Pulang Menangis, Perkenalan di Facebook Jadi Awal Petaka bagi Gadis 16 Tahun Itu

Mayat Pria Penuh Luka Tembak dalam Mobil Hitam Itu Ternyata Perampok

Seorang Perawat Selamatkan Tiga Bayi yang Baru Lahir saat Terjadi Ledakan di Lebanon, Ini Kisahnya

Berita Terkini