Berita Kudus

Gerak Cepat Distan Kudus Antisipasi PMK Menyebar Luas, 9 Sapi di 3 Desa Sudah Terpapar

Penulis: Rifqi Gozali
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Kudus memeriksa kerbau milik warga di Desa Sadang, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Rabu (25/5/2022).

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Dinas Pertanian Kabupaten Kudus masif melakukan pemeriksaan kepada hewan ternak yang ada di Kudus.

Hal itu lantaran sudah ada temuan 9 sapi di Kudus yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Sub Koordinator Produksi dan Kesehatan Hewan Distan Kabupaten Kudus, Sidi Pramono mengatakan, akhir-akhir ini pihaknya rutin menyambangi peternak untuk ditinjau hewan ternaknya.

Baca juga: Kantor Imigrasi Semarang Buka Layanan di Kudus Selama Dua Hari‎

Baca juga: Tingkatkan Service Excelence Para Frontliner, BPJS Kesehatan Kudus Ajak BCA Studi Banding

Baca juga: Duh, Ada Mahasiswa UMK Terindikasi Gunakan Sertifikat Keterampilan Palsu, Wisuda Terpaksa Ditunda

Baca juga: Pastikan Terlayani Baik, Mawar Hartopo Kunjungi Pasien JKN di RSUD Kudus

Jika memang ada yang sakit, pihaknya akan segera mengobatinya.

“Saat ini masih tracking."

"Kami juga khawatir karena PMK merebak di mana-mana,” kata Sidi kepada Tribunjateng.com, Rabu (25/5/2022).

Saat ini, kata dia, ada 9 sapi di Kudus yang terpapar PMK.

Satu sapi ada di Desa Menawan Kecamatan Gebog, 2 di Desa Ternadi Kecamatan Dawe, dan 6 di Desa Karangbener Kecamatan Bae.

Masing-masing sapi yang terpapar itu sudah diobati.

Kini kondisinya berangsur membaik.

“Sapi yang diobati sudah mau makan, suhunya sudah turun."

"Semoga PMK segera terlewati,” kata dia.

Dia menjelaskan, di antara ciri-ciri hewan ternak yang mengalami PMK yaitu mulutnya ngiler, lidah sariawan, gusi bengkak, suhu tubuh hewan antara 39 sampai 41 derajat Celcius, dan kaki pincang.

Untuk mengantisipasi terjadinya PMK, warga yang memiliki hewan ternak sangat dianjurkan menyemprot kandang menggunakan disinfektan secara berkala.

Hal itu dinilai mampu menghambat penularan penyakit.

“PMK ini penyebabnya virus."

"Untuk pencegahan, bisa menyemprot kandang menggunakan disinfektan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Sadang, Sutoyo mengatakan, sampai saat ini belum ada hewan ternak warganya yang terdeteksi PMK.

Di desanya, sebagian besar peternak memelihara kerbau.

Jumlah populasi kerbau di desa tersebut sampai ratusan ekor.

“Semoga warga tambah semangat dalam beternak kerbau."

"Ke depan semoga bisa semakin manfaat,” kata dia kepada Tribunjateng.com, Rabu (25/5/2022).

Terpisah, Bupati Kudus, HM Hartopo mengatakan, dengan adanya temuan kasus PMK di Kudus pihaknya telah memerintahkan kepada Distan untuk melakukan screening kepada sejumlah hewan ternak.

Kalau memang sudah ada hewan ternak yang terpapar, bisa dipisahkan dengan ternak yang lain.

“Hewan dari luar harapannya bisa di-screening."

"Kalau bisa pintu masuk yang masuk ke Kudus ada petugas."

"Dipantau terus kalau muat hewan, sapi diperiksa terlebih dahulu."

"Ternak boleh masuk Kudus asal lolos screening,” kata dia. (*)

Baca juga: Alhamdulillah, Penanganan Kanker Sudah Bisa di RSUD RAA Soewondo Pati, Tak Perlu Lagi ke Semarang

Baca juga: Wali Kota Semarang Marah, Tegaskan Komplotan Pengeroyok Siswi SMP Harus Dikeluarkan Sekolah

Baca juga: Pria Asal Tegal Ini Mengaku Nabi Utusan Alloh, Lihatlah Aksinya Setelah Digeruduk Warga

Baca juga: Korban Banjir Rob Sriwulan Demak Krisis Air Bersih

Berita Terkini