"Tapi enggak pernah minta biaya jasa," terangnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (5/3/2023).
Hal senada juga disampaikan Muhammad Arif Al Fikri yang mendadak jadi relawan.
Kata dia, sasaran bantuan ditujukan kepada lansia, anak-anak, emak-emak, hingga muda-mudi yang sepeda motornya mengalami mati mesin.
Terkadang keduanya bergantian menjemput sasaran di tengah kepungan banjir dalam rangka membantu mendorongkan motor agar sampai di tempat yang lebih aman.
"Kalau ada yang memerlukan bantuan, kami bantu sebisanya," katanya kepada Tribunjateng.com, Minggu (5/3/2023).
Baca juga: Bupati Kudus Hartopo Pastikan Logistik untuk Pengungsi Banjir Aman
Arif merasa kasihan melihat warga yang harus menuntun motor cukup jauh menerjang banjir.
Karena beban pasti menjadi dua kali lipat dibandingkan saat menuntun motor dalam keadaan normal.
Dia menyebut, ketinggian banjir terus bertambah setiap harinya.
Mengingat intensitas hujan masih cukup tinggi mengguyur Kabupaten Kudus.
Arif mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dalam berkendara di jalanan, lantaran banyak jalan yang rusak dampak banjir.
"Hanya untuk mengisi waktu luang."
"Pulang kerja daripada enggak ngapa-ngapain di rumah, mending bantu-bantu saja," tuturnya.
Niat mulia keduanya sesekali diapresiasi oleh pengendara yang dibantunya.
Apalagi, niat tolong-menolong itu dilakukan tanpa pamrih meminta imbalan. (*)
Baca juga: Terungkap! Alasan Anggota TNI ES Ngamuk dan Keluarkan Sangkur di Semarang
Baca juga: 91 Motor Berknalpot Brong Dikandangkan Polresta Surakarta, Hasil Operasi Sabtu Malam Minggu
Baca juga: BREAKING NEWS : 37 Komputer di SMPN 1 Bojong Digondol Maling, Pencuri Jebol Tembok
Baca juga: 854 Ikan Koi Tampil dalam Mini Kontes di Salatiga